Bu Ida yang penasaran dengan kondisi teras rumah Yono yang berantakan, coba mengetok pagar rumah Yono, sambil mengucapkan salam.
"Tok..tok..tok..Assalamualaikum.... "
Tak ada yang membalas. Bu Ida mencoba mengetok pintu sambil memberi salam kembali.
"Tok..tok..tok..Assalamualaikum.... "
Bu Ida pun mulai berpikir.
"Apa ga ada orang di rumah? "
Saat Bu Ida terdiam, tiba tiba Yono muncul dari belakang.
"Hayooo ngapain kamu... "
Kata Yono ke Bu Ida.
"Astagfirulloh, bikin kaget aja... "
Bu Ida kaget, lalu bertanya kembali ke Yono.
"Ibu mu dimana mas Yon? Serius ini "
"Kagak tau.. "
Yono menjawab tapi langsung berlari lagi ke arah lapangan voli.
"Ya opo sih bocah ini? "
Batin Bu Ida kesal. Ia pun lantas memilih pulang ke rumahnya.
"Dari mana Mah? Kok baru dateng" tanya Sisil anak bungsu Bu Ida
"Ini tadi niatnya mampir ke rumah Bu Fat sebentar... "
"Bu Fat siapa Mah? "
"Walah, kamu sama tetangga sendiri masak ga tau to dek dek... "
"Lha iya Mah, Bu Fat siapa? "
"Bu Fat ibunya Yono dek... "
Mendengar cerita Bu Ida, Sisil pun bercerita ke Bu Ida.
"Mamah belum denger to?"
"Denger apa dek?"
"Berita dari orang orang kampung?"
"Iya apa? Jangan bikin Mama penasaran deh... "
"Mbak Wati anak sulung Bu Fat, bulan kemarin lahiran anak ke 3, di Bogor sana..."
"Alhamdullilah... "
"Dengerin dulu Mah, aku belum selesai cerita... "
"Iya iya... gimana? "
"Qodarulloh, sehari setelah lahiran anak mbak Wati meninggal... "
"Inallilahi wa inallihai rojiun, kasihan ya... "
Bu Ida pun kembali bertanya ke Sisil.
"Bu Fat brarti ini ada di bogor brarti ya?"
"Nah, kemungkinan gitu Mah, sampai sekarang belum pulang... "
"Oalah ya betul, makanya rumah kosong pas Mamah tadi kesana... "
Selang beberapa saat setelah pembicaraan Bu Ida dengan Sisil. Pak Fathur suami Bu Ida, mengajak mereka bergegas berangkat ke rumah orang tua pak Fathur di kecamatan sebelah.
"Ayo dah berangkat ke mbah Uti... "
"Sekarang Pah? " tanya Bu Ida
"Ya iyaa sekarang Mah, masak Bulan depan? "
"Iya iya Pah... "
Bu Ida dan keluarga pun berangkat menggunakan mobil menuju rumah orang tuanya.
Saat mobil yang dikendarai Pak Fathur melintas tepat didepan rumah Yono, nampak Yono didepan rumah membawa satu plastik sampah.
Ia memilah milah sampah tadi, dan memindahkan sisa makanan ke piring.
"Loh ngapain itu Yono?" Pak Fathur kaget melihat apa yang dilakukan Yono
"Makan sampah itu Pah... " sahut Sisil
Bu Ida yang melihat hal tersebut merasa kasihan dan tidak nyaman.
"Pah mobilnya minggir dulu Pah... " kata Bu Ida
Bu Ida, dan Pak Fatur pun turun dari mobil menghampiri lYono. Sementara Sisil tetap di dalam mobil.
"Mas Yono kamu makan apa?" tanya Bu Ida
"Sampah... "
"Ya Alloh, jangan nak sakit perut nanti kamu... "
Kata Bu Ida sambil membuang makanan dari sampah tadi menjauh dari Yono
Pak Fatur hatinya tak tega saat itu. Ia berlari ke sebrang jalan membelikan nasi padang untuk Yono, lalu memberikannya ke Yono
"Makan ini aja mas Yono... "
"Iya, makasih ya... "
Yono menjawab singkat, lalu makan nasi padang yang diberikan oleh Pak Fatur.
"Udah ya mas, jangan makan sampah lagi... " kata Bu Ida
"Hihihi... "
Yono tak menjawab hanya tertawa.
"Ayo Mah, lanjut lagi... "
"Iya Pah... "
Pak Fatur dan Bu Ida kembali menuju mobil.
Saat hendak menutup pintu mobil, Bu Ida melihat kapur bubuk, berserakan di area pintu rumah Yono.
"Banyak sekali bubuk kapur disitu, buat apa ya?"
Hati Bu Ida pun menjadi bertanya tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )
HorrorTatang seorang supir ambulan yang mengambil pelajaran hidup dari pasien dan jenazah yang dia antarkan.