Bab 140 - Mbah Bandar Judi bagian 45

437 26 2
                                    

Dek Aan & Mas Harno, suaminya, melangkah dari jalan kampung menuju ke teras rumah pak Sugimin.

"Mas takut aku mas, jantungku dag dig dug bukan maen..."

"Takut apa dek?"

Dek Aan langsung memegang tangan Mas Harno.

"Takut ga diterima sama pak Min... "

"Hush jangan berpikir jelek dulu, kita datang dengan niat baik... "

Dek Aan & Mas Harno pun lantas membuka pintu pagar rumah pak Sugimin.

"Mas, omahe apik ngene lo.... "

"Iya dek, aku ya ga nyangka... "

"Mobile wae pajero sama inova reborn ngene mas... "

"Nah ya iku, dasarnya bukan orang yang butuh uang sepertinya dek... "

Dek Aan tangannya seketika berkeringat dingin

"Lapo kok tanganmu anyep dingin ngene dek?" tanya mas Harno

"Wedi nolak pelunasan kita mas... "

"Nolak karena apa?"

"Ya dendam, apa sakit hati gitu... "

Mas Harno mengelus kepala dek Aan sambil memberi nasehat.

"Berpikir positif dek, niat kita kan juga baik... "

"Sulit mas mau berpikir positif ngadepi orang macem gini... "

"Ga boleh gitu, segala sesuatu di hidup kita, sudah ditakdirkan Alloh dek... "

Mas Harno pun memberanikan diri mengucapkan salam didepan teras rumah pak Sugimin.

"Assalamualaikum..." kata Mas Harno

"Waalaikumsallam... " jawab seseorang sambil melangkahkan kaki keluar rumah

Saat mendengar ada yang menjawab salam serta melangkahkan kaki keluar rumah, badan dek Aan grogi campur gemetaran.

"Ya Alloh, gimana ini ya Alloh, bantu hamba ya Alloh... " batin dek Aan grogi cemas

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang