Jarot dan Wir berjalan menjauhi jenazah almarhumah Mbah Titik. Keluarga pun sontak bingung saat itu.
"Kok begini banget ya perlakuan ke keluarga almarhumah?" celetuk mas Wir dan keluarga bertanya-tanya
"Astaghfirulloh aladzim... " mbak Ninik tak sampai hati. Beliau sampai beristighfar berkali-kali."
Sesaat setelahnya nampak Mbak Jum yang mengendarai motor, dari kejauhan melambaikan tangannya.
"Mas Jarot ! Mas Jarot ! Jangan pulang dulu mas".
Mas Jarot, Wir dan yang lain melihat Mbak Jum yang mengendarai motor dikawal oleh pick up yang dikendarai oleh pak Zainal, mandor rumah sakit Andalan.
" Loh... Loh... ! Loh... !" Mbak Ninik kaget melihat mbak Jum mengendarai motor dengan sangat kencang, disertai pak Zainal mengikuti dari belakang
Wir anak buah Jarot langsung mengajak bicara Jarot saat itu.
"Bos insyaAlloh enak kalau kita dibantu pick up... "
"Wis diam dulu kamu Wir, kita kan ga tau tujuan kedatangan pick up itu apa.... "
Mbak Jum yang makin mendekat dengan kerumunan mbak Ninik dan yang lain, langsung berteriak saat itu.
"Alhamdullilah bala bantuan datang, pak Zainal akan membantu pengantaran almarhumah mbah Titik.... "
Mbak Ninik menangis sujud syukur saat itu.
"Duh Gusti, matur sembah nuwun sak katah ipun kagem njenengan Gusti, njenengan berbaik hati ke keluarga kami, sampun membantu saya dan keluarga.... " reflek Mbak Ninik bersujud syukur
KAMU SEDANG MEMBACA
Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )
HorrorTatang seorang supir ambulan yang mengambil pelajaran hidup dari pasien dan jenazah yang dia antarkan.