Pak Andi bertanya kembali.
"Maksudnya mencuat gimana nggih Bapak?"
"Semua media sedang memberitakan kasus ini Pak Andi, maka dari itu tekanan publik kepada kepolisian dan instansi pemerintahan yang terkait mulai bergejolak" jawab pak Fajar
"Sampai begitu nggih Pak?"
"Jelas Pak Andi, karena meninggalnya tidak wajar, sudah jadi tulang belulang, dan kebetulan yang merawat anaknya berstatus ODGJ...."
"Nggih Bapak, kami akan selesaikan secepat mungkin....."
"Baik tapi tolong keakuratan hasil tetap harus dijaga pak Andi...."
"Siap Bapak...."
Sementara itu pak Zainal menyampaikan sesuatu yang mengejutkan Pak Rudi dan Pak Andi.
"Ada potongan baju dalam bungkus plastik otopsi. Tatang menemukan nya di bawah kursi belakang ambulan...." kata
Pak Rudi tiba tiba teringat sesuatu saat itu.
"Astaghfirulloh, itu baju yang masih dikenakan almarhumah saat meninggal, ketinggalan di ambulan...."
Pak Zainal pun memberikan plastik tadi ke pak Rudi.
"Ini pak Rudi....." pak Zainal menyerahkan sebuah kantong plastik
Tak lupa pula pak Zainal menyampaikan sesuatu kepada pak Rudi saat itu.
"Di bagian belakang plastik seperti ada bercak bekas darah Pak Rudi..."
Pak Rudi dan Pak Andi pun langsung mengecek kantong otopsi baju tadi.
"Betul bercak darah nggih pak Rudi?" pak Andi bertanya untuk memastikan
"Iya Pak Andi, coba nanti kami lihat kira kira dari organ tubuh mana bercak darah berasal...."
Pak Rudi dan Pak Andi pun mulai menemukan sedikit titik terang dalam kasus tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )
TerrorTatang seorang supir ambulan yang mengambil pelajaran hidup dari pasien dan jenazah yang dia antarkan.
