Hanung yang saat itu menangis tersedu sedu, seletah mendapat kabar ibu nya, telah meninggal. Ia memilih berdiam di kursi pojok IGD, untuk menenangkan diri.
Saat dia sedang mencoba menenangkan diri, petugas rumah sakit sebut saja mbak Tia, mendatangi Hanung yang sedang duduk.
"Bapak Hanung nggih?" tanya Mbak Tia
"Nggih mbak, bagaimana nggih?" tanya Hanung, nampak pipinya basah dengan air mata
Mbak Tia lantas menanyakan bagaimana tindak lanjut pihak rumah sakit, terhadap almarhumah.
"Bapak mohon maaf, untuk jenazah tindak lanjutnya oleh pihak keluarga bagaimana nggih?" tanya Mbak Tia
"Mbak, di Semarang saya engga punya keluarga, minta tolong almarhum dikafani sekalian dengan peti bisa nggih?"
"Bisa Pak, cuman kira kira proses nya 2-3 jam. Nanti langsung kami antar ke rumah duka Bapak.*
"Nggih mbak." jawab Hanung
Setelah percakapan dengan mbak Tia, Hanung tiba tiba teringat belum mengabari mbak Salwa. Saat hendak menelpon mbak Salwa, Ia sempat berpikir.
"Kasihan sebenere mbak Salwa masih perjalanan." batin Hanung
"Tapi mbak harus segera tau." batin Hanung kembali
Hanung pun akhirnya menelpon mbak Salwa.
"Assalamualaikum." kata Hanung
"Waalaikumsallam, gimana dek Ibu?" tanya Salwa
Hanung pun menyampaikan berita yang membuat hati Salwa hancur seketika.
"Mbak sabar yaa..." kata Hanung
"Sabar gimana dek?" Salwa menangis sejadi jadinya, pikirannya sudah kemana mana
Sejenak Hanung diam, lalu melanjutkan berbicara.
"Mbak ibu sudah pulang..sudah sehat seterusnya." kata Hanung
"Maksudnya gimana dek?" tanya Salwa tangis nya makin menjadi jadi
Hanung pun akhirnya menyampaikan kabar duka tersebut..
"Ibu sampun kembali ke Gusti Alloh, sore ini tadi."
Tangis Salwa pecah tak terbendung saat itu.
"Huaaaaaaaaaa...... hiks hiks hiks....."
"Mbak mbak..." kata Hanung
Salwa tak menjawab pesan Hanung, lalu mematikan telepon.
Selang beberapa saat kemudian Salwa mengirim pesan whatsapp ke Hanung.
"Dek maaf mbak mau menenangkan diri dulu, mbak ini sampai Tegal. Nanti aku langsung naik ojek ke rumah dek." Pesan Salwa
"Iya mbak, yang sabar ya mbak." balas Hanung .
"Iya, kamu juga dek." jawab singkat Salwa
Sedih pun melanda Hanung & Salwa. Hanung yang sedih kacau hatinya saat itu, didatangi oleh Tatang.
"Bapak, sampean pulang dulu saja, mempersiapkan pemakaman, nanti jenazah saya antar ke rumah." kata Tatang
"Nggih mas." jawab Hanung singkat
Hanung pun melakukan pembayaran di cashier, lalu pulang ke rumah untuk mempersiapkan pemakaman.
Saat itu Hanung mengabari RT setempat, ibunya telah meninggal tadi siang. Pak RT disana bernama Pak Mar & Bu Mar ikut turun membantu Hanung, mengetahui alamrhum mbak Sri tidak memiliki keluarga disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )
HorrorTatang seorang supir ambulan yang mengambil pelajaran hidup dari pasien dan jenazah yang dia antarkan.