Di waktu yang sama, tapi ditempat yang lain. Yono terus dicecar pertanyaan oleh polisi, di Polrestabes.
"Kamu apakan ibu mu?"
"Engga....." jawab Yono tersenyum senyum sendiri
"Kamu bunuh to ibu mu di rumah?"
"Engga.,,,"
"Jangan bilang engga engga to kamu dek !" bentak polisi sambil menggebrak meja
Yono tampak mulai takut, matanya mulai berkaca kaca, tapi dia tak paham kenapa dia bentak.
"Kamu racun?"
"Engga Pak, maafin Yono...." Yono menjawab sambil menangis
Tak tau kenapa tiba tiba Yono berdiri dari kursi pemeriksaan, berlari ke arah tembok, sambil menjedot jedotkan kepala nya di tembok berkali kali.
"Kenapa kamu?" tanya pak Polisi
"Engga...." jawab Yono disertai banjir air mata
Pak Arif selaku ketua tim penyelidikan, meminta anak buah nya menghentikan sementara waktu pemeriksaan terhadap Yono.
"Sudah....Sudah....!!" kata pak Arif sambil memegang badan Yono.
"Kenapa Pak?" tanya Udin salah satu anak buah pak Arif
"Kita hentikan dulu penyelidikan ini, sampai kakak yang bersangkutan bernama Wati, hadir di kantor ini..."
"Siap Pak... " jawab pak Udin
Pak Arif yang saat itu memahami kalau di lubuk hati pak Udin masih ingin terus mencari tau kebenaran yang terjadi di kematian Bu Fat, menghampiri Udin sambil berbicara pelan saat itu.
"Sabar dulu Pak Udin, adek Yono ini ODGJ, kesaksiannya sulit untuk dipertanggungjawabkan..."
"Nggih Bapak, betul matur njenengan tadi, kita tunggu kakaknya yang bernama Wati datang terlebih dahulu...."
"Betul...." Jawab Pak Arif sambil menepuk pundak pak Udin
KAMU SEDANG MEMBACA
Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )
HorrorTatang seorang supir ambulan yang mengambil pelajaran hidup dari pasien dan jenazah yang dia antarkan.