Tatang selaku supir ambulan, turun dari ambulan sambil mengucapkan salam.
"Assalamualaikum... Pak... Bu !"
Mbak Jum yang melihat dari pintu kamar tamu rumah mbah Ninik, langsung keluar memanggil mas Tatang.
"Mas ! Mas !"
"Ibunya yang sakit disitu ya Bu?"
"Iya Mas.. "
Mas Tatang berjalan menuju kedalam rumah, saat hendak masuk kedalam rumah mas Tatang hendak melepas sepatunya.
"Bu nyuwun sewu nggih, ijin masuk... "
Mbak Ninik yang mengetahui mas Tatang hendak melepas sepatu saat masuk kedalam rumah, langsung mengingatkan mas Tatang.
"Mas... dipakai saja sepatunya jangan dilepas... "
"Kotor sepatu saya Bu... "
"Gapapa mas, tempat saya justru kotor sekali ini, dipakai saja... "
"Inggih Bu..... "
Tatang kembali ke depan kamar tamu, memakai kembali sepatunya.
"Permisi nggih Bu, ngapunten... "
"Monggo mas, silahkah.... "
Saat Tatang tepat berada didepan Mbah Titik, dia sempat bertanya-tanya ke mbak Ninik.
"Bu badan beliau sudah membiru kaku seperti ini nggih dari tadi?"
"Iya mas, gimana?"
"Dari pengalaman saya selama menjemput dan mengantar pasien, seperti ada gejala penyakit virus tertentu nggih, apa beliau ada riwat sakit HIV atau Tetanus?"
"Saya juga kurang tau mas, beliau ga pernah sambat apa-apa... "
Mbak Jum yang mendengar percakapan Mbak Ninik dengan Tatang, mencoba mengingatkan kembali saat itu.
"Mas, ngapunten, mending Mbah Titik dibawa ke rumah sakit dulu, tanya-tanya nanti kalau sampai di rumah sakit saja... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )
HorrorTatang seorang supir ambulan yang mengambil pelajaran hidup dari pasien dan jenazah yang dia antarkan.