Bab 115 - Mbah Bandar Judi bagian 20

564 36 1
                                    

Saat almarhumah diangkat ke atas pick up, dek Aan mencoba menenangkan hati yang lain .

"Ini cuman gerimis kok, paling bentar aja terus terang... "

Mbak Ninik langsung menengok ke atas langit.

"Terang gimana dek? Mendung gelap kaya gini lo... " kata Mbak Ninik

Tatang selaku supir ambulan yang beralih tugas menjadi supir pick up, karena rasa kasihan ke keluarga mbah Titik, langsung membuka terpal & selimut pembungkus jenazah.

"Tenang saja Ibu-Ibu, ini tahan air kok.. " kata Tatang sambil menunjuk terpal & selimut hijau yang akan digunakan almarhumah

Tatang melompat naik keatas pick up, lalu dek Aan, mbak Jum dan mbak Ninik menaikan almarhumah keatas pick up. Mas Tatang menerima badan jenazah mbah Titik yang dinaikan Mbak Ninik cs.

"Mas sampean tompo ya dari atas... "

"Siap Bu... " kata Tatang

Jenazah pun berhasil dinaikan, lalu ditidurkan ke alas terpal oleh Tatang, sementara itu dek Aan, & mbak Ninik turut naik keatas.

Saat naik keatas pick up tak terasa air mata dek Aan & mbak Ninik, bersamaan dengan Tatang menutup badan almarhuhmah.

"Ya Alloh Bu... Bu sampean kok mesakno, yang lain meninggal diantar ambulan njenengan naik pick up?"

"Hiks hiks hiks... " Dek Aan ikut menangis

Tatang melompat kebawah pick up dari samping, lalu menutup pintu belakang pick up.

"Sudah nggih Ibu-ibu? Berangkat"

"Iya mas, monggo berangkat... "

Tatang masuk ke ruang supir, mulai menyalakan mesin pick up. Sementara mbak Jum, memohon ijin untuk menyusul dengan motor.

"Mbak ini sudah jam 11 malam, aku tak sekalian bawa motor pulang ke rumah aja ya, nanti aku nyusul.... " kata mbak Jum

"Iya Jum, matur nuwun sing katah ya... " mbak Ninik mengucapkan terima kasih

"Sama-sama mbak... " kata Mbak Jum

Mbak Jum berjalan menuju garasi motor, sementara mobil pick up yang dikendarai Tatang mulai berjalan keluar rumah sakit. Mbak Ninik & Dek Aan yang duduk di bak pick up harap-harap cemas saat itu.

"Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa ya mbak... "

"Aamiiin dek... "

Saat mereka sedang memanjatkan doa, tiba-tiba terdengar keras suara bledek disertai cahaya kilat di langit.

"Duaaaarrrrrr..... "

Suara keras bledek, disertai rintik-rintik hujan yang turun, tepat persis saat pick up keluar dari rumah sakit.

"Ya Alloh Ya Rob, ampunilah dosa kami sekeluarga ya Alloh... "

Mbak Ninik dengan wajah sedih campur cemas memohon ampunan kepada Alloh dalam batinnya

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang