Mbak Jum turun dari motor disertai mbak Ninik yang ikut melompat turun dari pick up, merekalangsung menghampiri Imin.
"Pak Imin mau mu apa sih?" tanya mbak Jum dengan nada tinggi
"Masih tanya maumu apa?" Imin bertanya balek ke Mbak Jum
Mbak Ninik yang sadar diri saat itu langsung bertanya untuk memastikan ke pak Imin.
"Maaf ya mas Sugimin, njenengan marah karena kurang uang 1 juta ya?" tanya mbak Ninik secara halus
"Ya iya lah, mosok masih nanya, ga sadar diri ya !" jawab pak Imin ketus
Dek Aan & Mas Tatang yang mendengar hal tersebut ikut turun dari pick up menemui Pak Imin.
"Kami minta maaf nggih mas atas kekurangan ke njenengan, nanti kalau ada uang pasti kami sahur... " kata Dek Aan
"Oh ndak bisa ! Apalagi kamu masih punya utang juga kan dengan koperasi merekah"
"Kok bapak tau? Itu ktp saya digadaikan oleh almarhumah Mbah Titik mas, bukan karena kemauan saya.... "
"Walah, alesan tok keluarga sampean ini... "
"Bener mas, sepeserpun saya tidak ambil uang tersebut.... "
Kesal dengan jawaban Aan, Pak Imin berteriak keras.
"Warga... Warga.... Mas Pri ! Mas Pri !" pak Imin tambah marah, dia memanggil seluruh warga serta Mas Pri.
Beberapa warga pun keluar disertai mas Pri selaku ketua koperasi merekah.
"Ada apa ini malam-malam kok rame?" beberapa warga keluar rumah penasaran
Pak Imin matanya merah melotot marah-marah, sambil menunjuk wajah mbak Ninik.
"Ini orang sekeluarga ga mau bayar utang ! Masak ya pantas orang kaya gini diperlakukan baik di masyarakat !" bentak Pak Imin
KAMU SEDANG MEMBACA
Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )
HorrorTatang seorang supir ambulan yang mengambil pelajaran hidup dari pasien dan jenazah yang dia antarkan.