Bab 106 - Mbah Bandar Judi bagian 11

557 28 0
                                    

Mbak Ninik turun dari motor mbak Jum dengan raut wajah suram dan cemas. Tak lupa mbak Ninik mengucapkan terima kasih ke Mbak Jum sudah mengantarkannya pulang ke rumah.

"Suwun ya Jum... "

"Sami-sami.. " Mbak

Ketika Mbak Ninik mulai melangkahkan kakinya ke halaman rumah, orang-orang mulai melihatnya dengan wajah sinis campur jengkel.

Mbak Jum yang tak sampai hati dengan keadaan Mbak Ninik, masih melihat dari atas motor, dia masih tak tega meninggalkan Mbak Ninik sendirian.

Belum juga berbicaera apapun, saat sudah mulai mendekati orang-orang. Mbak Ninik langsung dilabrak oleh Pak Imin cs.

"Utang kambing kami gimana ! Jangan lari dari tanggung jawab, terus-terusan ya !" bentak Pak Imin

Hati Mbak Ninik sungguh ketakutan saat itu, apalagi di rumah itu, dia hanya tinggal sendirian, suaminya sudah meninggal, sementara anak-anaknya merantau di luar kota bersama suami masing-masing.

Mbak Ninik dengan hati yang takut, menjawab kenyataan yang ada.

"Nanti saya bayar Bapak-Bapak... " jawab Mbak Ninik ketakutan

Mendengar apa yang disampaikan mbak Ninik, Pak Imin sungguh marah, dia memberikan instruksi ke bapak-bapak yang lain.

"Bapak-bapak beberapa tetap tunggu di rumah ini, saya akan ke rumah pak Kades, kita naikan permasalahan ini sampai kepala desa, biar ada sanksi sosial untuk keluarga Mbah Titik..."

"Setuju Pak Imin !"

Mbak Ninik yang mendengar amukan bapak-bapak, badannya gemetaran dia berjalan cepat ke jalan raya, tak tentu arah.

Mbak Jum yang menyadari ada ketidakberesan dengan Mbak Ninik, menghampirinya dengan sepeda motor.

"Mbak gimana mbak? Ada sesuatu?" tanya mbak Jum

"Bapak-bapak minta dibayarkan sekarang Jum utang kambingnya, aku pusing harus gimana... "

Mbak Jum memberikan saran kepada Mbak Ninik saat itu.

"Mbak, sekedar saran nggih, kenapa mboten njenengan bayar dengan uang sewa ruko saja?" tanya mbak Jum

"Aku takutnya uang untuk bayar rumah sakit yang kurang Jum... "

"Gini aja mbak, nanti njenengan buat surat penangguhan atau minta surat keterangan miskin dari RT, supaya rumah sakit mau penundaan pembayaran dulu... "

"Gitu ya Jum?"

"Iya mbak... "

Mbak Ninik berpikir sejenak, lalu memutuskan.

"Iya wis Jum, minta tolong anter saya ke ATM B*I bisa ya Jum...?"

"Bisa mbak... "

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang