Angin yang berhembus kencang di sepanjang perjalanan, membuat selimut yang digunakan almarhumah mbah Titik perlahan mulai terbuka.
"Mbak, selimut nya kena angin, wajah ibu jadi kena angin... " kata dek Aan dengan suara yang terbaurkan dengan angin
"Tutupen dulu dek... " jawab Mbak Ninik
Mbak Ninik lantas mengetok kaca pick up depan mobil.
"Tok... Tok... Tok...Tok...Tok...Tok" suara mbak Ninik mengetok kaca jendela
Tatang pun lantas melihat kebagian belakang pick up.
"Ada apa Bu?" tanya Tatang
Nampak mbak Ninik berteriak-teriak ke Tatang menyampaikan sesuatu tapi tak terdengar.
"Minggir dulu mas... " seru mbak Ninik
Mas Tatang tak mendengar lalu membuka jendela samping mobil.
"Astaghfirullohaladzim sulit benar omong sama mas Tatang ya... " celetuk mbak Ninik
Menyadari mas Tatang membuka jendela kaca samping pick up, Mbak Ninik langsung berteriak ke Mas Tatang.
"Minggir dulu mas... " teriak mbak Ninik
Mas Tatang pun lantas meminggirkan pick up yang dia kendarai.
"Ada apa Bu?" tanya Tatang dari dalam mobil
"Ini selimut Ibu kena angin terbang-terbang terus mas... "
Mbak Jum yang mengikuti dengan motor, ikut meminggirkan motornya, berdiri lalu bertanya ke Mbak Ninik pula.
"Ada apa mbak?" tanya Jum
"Tolong ambilkan batu-batu yang agak besar untuk ganjel selimut Ibu, biar ga terbang-terbang... "
"Iya mbak... "
Mbak Jum mengambil batu-batu besar dari lokasi sekitaran tanah tersebut, lalu memberikannya ke Mbak Ninik.
Batu-batu tadi pun disusun lalu diletakkan disekitaran selimut almarhumah mbah Titik supaya selimut tadi tidak terbawa oleh angin.
"Wis aman, insyaAlloh... " kata Mbak Ninik
Mas Tatang pun lantas menanggapi.
"Sudah nggih Bu?" tanya Tatang
"Sudah Mas... " jawab mbak Ninik
Mas Tatang kembali memancal gas nya mengemudikan pick up yang dia kendarai.
"Bismillah, kudu sabar, tak niatno ikhlas bantu orang lain..." batin mas Tatang saat itu
Sementara mbak Jum bergegas mengendarai motornya cepat mendahului pick up, karena rintik-rintik hujan mulai deras.
Saat pick up mulai memasuki jalan area brigjen katamso, tiba-tiba seorang berjaket hitam & bersepatu pantofel memepet pick up yang membawa almarhumah Mbah Titik, sambil memberi kode meminta minggir pick up yang membawa almarhumah mbah Titik.
Mbak Ninik & Dek Aan kebingungan saat itu.
"Ono opo dek? Kok diminta berhenti?" tanya mbak Ninik bingung
" Ga eruh mbak... " jawab dek Aan kebingungan pula
Tatang yang meminggirkan mobilnya agak takut saat itu.
"Mati aku neg sampai kenapa kenapa ini, bisa dimarahin pak mandor... " batin Tatang takut & cemas saat itu
Si pemotor berjaket hitam & bersepatu pantofel, mengehentikan motor tepat didepan pick up. Pemotor tadi turun dari motor lalu menghampiri Tatang di kemudi mobil.
"Selamat siang Bapak ! Kami dari pihak kepolisan... " kata pemotor tadi ke Tatang sambil memberikan salam hormat
![](https://img.wattpad.com/cover/352606003-288-k925453.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )
HorrorTatang seorang supir ambulan yang mengambil pelajaran hidup dari pasien dan jenazah yang dia antarkan.