Bab 96 - Mbah Bandar Judi bagian 2

762 32 0
                                    

"Halo Rumah Sakit Andalan...."


"Betul Ibu, ada yang bisa dibantu?"

"Bisa minta tolong penjemputan ambulan, untuk ibu kami?..."

"Bisa Bu, alamatnya dimana Bu?"

"Daerah Kedung Sari 2, RT 03 RW 02..."

"Baik Bu, ditunggu nggih, armada kami segera meluncur kesana......"

"Nggih Bu, minta tolong segera, karena kondisi sudah darurat...."

"Baik Bu..."

Telepon pun dimatikan oleh customer service Rumah Sakit Andalan. Kemudian Mbak Jum kembali berlari ke arah rumah Mbah Titik kembali.

"Mbak Nik, ya apa Mbah Titik?" tanya mbak Jum

"Tambah kejang Jum, badannya membiru semua, kaku..." jawab mbak Ninik menangis sambil memegang tubuh ibunya

Mbak Jum mencoba melihat keseluruhan badan Mbah Titik.

"Astaghfirulloh aladzim, kepala Mbah Titik berdarah semua....!"

"Yang benar Jum?"

"Iya mbak, bener, ini lo..." jawab Jum sambil menunjuk kepala Mbah Titik

Mbak Ninik langsung melihat bagian kepala Mbah Titik yang ditunjuk Mbak Jum.

"Ya Alloh Ya Rob, kok sampai begini ya Jum..."

"Ya itu, aku juga heran...."

Saat mbak Ninik mencoba menegakkan badan Mbah Titik, nampak beberapa paku berkarat berserakan di lantai.

"Paku semua ini Jum, Ya Alloh Ya Alloh..." 

Mbak Jum mengambil beberapa paku tadi, sambil berkata ke Mbak Ninik.

"Mbak paku berkarat semua ini..."

Mbak Ninik menelan ludah sambil merespon apa yang disampaikan Mbak Jum.

"Apa mungkin Mbah Titik kena tetanus ya Jum?"

Mbak Jum tetap mencoba berpikir positif saat itu.

"Bismillah, Mbah Titik gapapa mbak..."

"Tapi badannya kejang dan membiru Jum..."

"Mudah-mudahan bisa kembali sehat, mbak Nitik tetap berpikir positif, jangan tersirat sedikitpun pikiran yang jelek-jelek..."

"Iya Jum, betul katamu...."

Dari luar rumah terdengar keras suara sirine mulai mendekat ke halaman rumah Mbah Titik.

"Wiuw..wiuw..wiuw..."

Mbak Jum keluar rumah Mbah Titik, menghampiri asal suara sirine dari halaman rumah, kemudian dia berteriak kencang.

"Mbak Nik, ambulannya sudah datang !"

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang