05

4.7K 126 0
                                    

19:02 Adara terlihat sudah rapi di depan cermin, Adara memakai celana pendek berwarna putih dan hoody oversize warna hitam.

"Tapi gimana caranya aku bisa keluar, sedangkan bang deril aja lagi di ruang tamu. ck, bodoamat deh, gimanapun caranya aku harus tetep keluar tanpa ketauan sama bang deril." Guman adara.

Akhirnya pun adara nekat untuk keluar. ia menuruni tangga dengan sangat pelan agar deril tidak melihatnya, berhubung deril sedang fokus dengan pekerjaan nya. Akhirnya pun adara berhasil keluar rumah dan sekarang ia sudah berada di dalam mobil.

"Huufhh, untung aja abang gak liat." Adara pun menghidupkan mesin mobilnya dan langsung menancapkan gas untuk keluar dari pekarangan rumah.

°°°

15 menit berlalu. kini adara sudah berada di sebuah cafe dengan fara. Meja mereka pun sudah tersedia makanan dan minuman.

"Gila lo, ra. nekat bangt keluar tanpa izin dulu sama abang lo." Ucap fara.

"Ya gimana lagi coba? kalo gue izin dulu, ya udah pasti ga bakal di bolehin lah, gue tuh pusing tau ga di rumah mulu." Ucap adara kesal.

"Iya iya, gue paham kok, lagian lo tuh harusnya bersyukur, ra. lo punya abang yang perduli banget sama lo, ntar kalo abang lo udah nikah, terus abang lo ga perhatian sama lo lagi gimana coba?" Ucap fara.

"Ya justru gue pengen tuh liat abang cepet-cepet nikah, biar ga selalu ngelarang ini itu, cape tau ga jadi gue." Ucap adara kesal.

Fara menghela nafasnya. "Yaudah lupain, mending sekarang di makan dulu makanan nya."

Akhirnya pun mereka berdua menikmati makanan yang telah ia pesan.

Di sisi lain, arhan, bagas, dan vino, terlihat baru memasuki sebuah cafe. Lalu Vino tidak sengaja melihat adara dan fara yang tengah asik makan di cafe tersebut.

"Eh, itu bukanya Adara sama si fara ya?"
Ucap vino sedikit heboh.

"Mana?" Tanya bagas.

"Itu loh." Jawab vino sembari menunjuk.

Arhan dan Bagas pun langsung melihat ke arah yang di tunjuk oleh vino.

Ntah knapa arhan yang sedari tadi memasang muka datar langsung tersenyum ketika melihat ada Adara. Arhan pun langsung mengajak kedua temannya untuk menghampiri adara dan fara.

"Boleh gabung?" Ucap arhan.

Adara dan fara yang tengah fokus makan langsung mengalihkan pandangan nya ke arah arhan, bagas, dan vino, yang sedang berdiri.

Adara mengangguk. "Duduk aja."

Akhirnya pun arhan dan kedua temannya bergabung duduk bersama adara dan fara.

"Udah dari tadi?" Tanya arhan.

"Lumayan." Jawab adara.

Arhan pun langsung melihat ke arah bagas dan vino secara bergantian. "Kalian berdua kalo mau pesen, pesen aja, biar nanti gue yang bayar."

"Nahh, gitu dong dari tadi." Saut vino.

Vino pun langsung memanggil pelayan cafe dan langsung memesan beberapa makanan dan minuman.

°°°

21:00 Deril terlihat baru selsai mengerjakan pekerjaan kantor, ia pun langsung menutup laptopnya. Deril menguap karna merasa capek dan ngantuk, setelah itu ia melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.

Sudah jam sembilan, deril sampai lupa menyuruh adiknya untuk makan malam. Setelah itu deril langsung bergegas menuju kamar adara, sesampainya di depan kamar adara, deril langsung membuka pintunya, deril membulatkan matanya ketika tidak melihat keberadaan adiknya.

[POSESIF BROTHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang