°°°Deril dan kania terlihat sedang di perjalanan. Kania terlihat sangat senang karna deril akan mengajaknya main ke rumah.
"Kamu beneran mau ngenalin aku sama adek kamu kan?"
Deril hanya mengangguk.
"Aku jadi ga sabar deh." Ucap kania girang.
Deril tetap hanya diam saja. Sebenernya deril belum siap memperkenalkan kania ke adara. Namun setelah deril pikir-pikir, ucapan wijaya sangat benar. Cepat atau lambat adara juga pasti akan tau.
Sepertinya adara juga mulai risih jika terus di atur-atur. Jadi mulai sekarang deril memutuskan untuk membiarkan adara bebas. Deril tidak akan mengatur adara lagi, meskipun sebenarnya itu sangat berat bagi deril.
°°°
Arhan dan adara telihat baru sampai. Adara pun langsung turun dari motor.
"Gue langsung masuk ya, Keburu bang deril pulang." Ucap Adara.
Arhan mengangguk. "Nanti Jangan lupa makan, terus tidur yang cukup."
"Iya, arhan, Udah kaya dokter aja lo."
"ini serius, ra. aku ga mau ya sampe kamu sakit lagi." Ucap Arhan serius.
Adara tersenyum. "Iya deh, ntar aku langsung makan."
"Yaudah, aku pulang ya."
"Hati-hati."
"I love you." Ucap Arhan sembari tersenyum.
Adara tersenyum. Setelah itu arhan pun langsung pergi. Ketika arhan sudah tidak terlihat. Adara langsung masuk pagar rumah.
Adara menghela nafas lega karna mobil kakaknya tidak ada, dan itu menunjukkan jika deril belom pulang. Adara pun langsung berlari masuk ke dalam rumah. ia langsung masuk ke kamar untuk ganti pakaian.
°°°
Mobil deril terlihat sudah memasuki pintu pagar. Sesampainya di halaman rumah, Mereka pun langsung turun. Deril langsung mengajak kania untuk masuk. Setelah masuk rumah, deril langsung menyuruh kania untuk duduk di sofa depan tv.
"Aku ganti baju dulu." Ucap deril datar.
Kania mengangguk sembari tersenyum. "Jangan lama-lama ya, sayang."
Deril pun langsung pergi menuju ke kamar. Setelah selesai ganti, Deril langsung kembali menghampiri kania. Deril pun langsung duduk di samping Kania.
"Adek kamu mana, sayang?" Tanya kania.
"Mungkin masih di kamar, Biarin aja, Ntar juga dia bakal keluar sendiri." Ucap deril datar.
"Oh, oke. Ayah kamu belom pulang ya?"
"Belom."
"Jadi kamu di rumah cuma berdua doang sama adek kamu?"
Deril hanya mengangguk.
°°°
Setelah selesai ganti, adara merasa perutnya sangat lapar. Akhirnya adara langsung keluar dari kamar untuk mengambil cemilan di kulkas dapur.
Adara menuruni tangga dengan santai. Langkahnya terhenti ketika melihat kakaknya sedang berdua dengan seorang wanita.
secara bersamaan Kania tidak sengaja melihat ke arah adara yang sedang berdiri mematung di tangga.
"Itu adek kamu, sayang?" Tanya kania.
Deril langsung menoleh ke arah tangga. "sini, ra."
Adara pun langsung menghampiri kakaknya. Kania langsung berdiri dari tempat duduknya sembari mengulurkan tangannya. Sedangkan deril tetap duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[POSESIF BROTHER]
Teen Fictionpengen ga sih punya kakak kaya deril? Atau malah sebaliknya? Risih karna selalu ngelarang-ngelarang & ngatur-ngatur?🚷🚻