°°°siang ini arhan sudah di perbolehkan pulang oleh dokter. Namun arhan harus banyak makan makanan bergizi dan mengkonsumsi buah-buahan.
Bram, anita, dan arhan sedang di perjalanan untuk menuju ke rumah. Sedangkan Mobil adara membuntuti di belakangnya.
°°°
20 menit kemudian, mereka sampai di pekarangan rumah. Mereka langsung turun dari mobil. Bram menuntun arhan untuk masuk ke dalam rumah. Sedangkan anita membawa barang dan pakaian arhan yang kotor. Adara pun membantu membawa buah dan sayuran untuk di bawa masuk.
Arhan langsung duduk di sofa. arhan menghela nafas lega karna akhirnya dirinya bisa kembali pulang.
"Ayah mau ke kamar dulu, Mau mandi." Ucap bram.
Arhan mengangguk. "Iya, yah."
Setelah itu bram pun langsung pergi. Anita dan adara baru datang. Anita langsung menaruh barang-barang yang ia bawa.
"Adara, kamu duduk di sini aja sama arhan, Bunda mau ke belakang dulu." Ucap Anita.
"Bunda mau ngapain?" Tanya Adara.
"Bunda mau masak, Soalnya pembantu di rumah lagi pada cuti."
"Yaudah, adara bantuin ya, bun."
"Eh, Ga usah. Ga usah repot-repot, Kamu di sini aja sama arhan." Saut Anita.
"Iya, raa. Kamu di sini aja temenin aku." Rengek arhan.
Adara langsung menatap arhan. "Ga usah manja, Gue mau bantuin bunda dulu di dapur."
Arhan menghela nafasnya. "Yaudah deh, Tapi Jangan lama-lama."
"Dapurnya sebelah mana, bun?" Tanya adara.
"Beneran nih mau bantuin bunda?"
"Iyaa, bun. Ntar Sekalian ajarin adara masak ya, bun. Soalnya adara ga bisa, hehe."
Anita tersenyum. "Ya udah yok."
Mereka berdua pun Langsung pergi untuk menuju ke dapur. Arhan bedecak setelah melihat adara dan bunda nya pergi meninggalkan dirinya sendiri.
°°°
Anita dan Adara sudah berada di dapur.
"Kamu tata aja buah-buahan sama sayuran di kulkas, bunda mau potong-potong sayuran." Ucap anita.
"Oke, bun."
"Emang kamu beneran gak bisa masak?"
"Iya, bun. Soalnya kalo Di rumah aku gak pernah masak."
"Emang Gak pernah di ajarin masak sama bunda kamu?"
Adara terkekeh. "Bunda aku mah udah lama meninggal, bun."
Anita langsung terlihat terkejut. Anita benar-benar tidak tahu kalau ternyata adara sudah tidak mempunyai seorang ibu.
"Maafin bunda ya, sayang. Bunda ga tau." Ucap anita tak enak hati.
Adara tersenyum. "Iya, bun, ga papa kok."
"Berarti kamu di rumah cuma Tinggal sama ayah kamu doang?"
"Aku di rumah tinggal sama ayah sama abang. Tapi kadang ayah sering ngurusin kerjaan di luar negri, Jadi jarang di rumah." Jelas adara.
Anita mengangguk paham. "Kamu punya abang?"
"Iya, bun. Jadi kalo ayah lagi ada tugas di luar negri, aku jadi ga ngerasa kesepian. Tapi sekarang abang lagi di luar kota, lagi ngurusin kerjaan juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
[POSESIF BROTHER]
Teen Fictionpengen ga sih punya kakak kaya deril? Atau malah sebaliknya? Risih karna selalu ngelarang-ngelarang & ngatur-ngatur?🚷🚻