°°°Waktu terus berjalan. Usai pulang dari kampus, arhan langsung membawa adara untuk main ke rumahnya. Kini mereka baru sampai. Mereka pun turun dari mobil.
"Yok, yang. Masuk." Ajak arhan.
Adara mengangguk. Arhan pun menggandeng tangan kekasihnya, setelah itu mereka melangkah masuk ke dalam rumah.
°°°
Sesampainya di ruang tamu, arhan menyuruh adara untuk duduk terlebih dahulu.
"Bentar ya, yang, aku manggil ayah sama bunda dulu." Ucap arhan.
"Iya, sayang."
Arhan melangkah menuju kamar bunda nya. ia mengetuk pintu kamar tersebut. Tidak lama kemudian pintu kamar terbuka.
"Sayang? Udah pulang?" Ucap Anita.
Arhan mencium punggung tangan anita. "Iya, Bun, baru sampe, itu di depan ada adara."
Anita langsung tersenyum semringah. "Beneran?"
"Iya, bun."
Anita langsung menghampiri adara yang ada di ruang tamu. Sedangkan arhan langsung mesuk ke dalam kamar bunda nya. Di sana Bram terlihat tengah fokus menatap layar laptopnya.
"Fokus amat." Ucap arhan.
Bram langsung menoleh ke arah arhan yang tiba-tiba datang. "Udah pulang."
"Ya kalo aku udah di rumah berarti udah pulang, gitu aja pake nanya."
"Basa-basi doang." Saut bram sembari kembali menatap layar laptopnya.
"Tuh, di depan ada calon mantu."
Bram langsung menutup laptopnya, lalu ia pun berdiri. "Kenapa gak bilang dari tadi, dasar." Setelah itu bram Langsung keluar dari kamar.
Arhan menghela nafasnya. sepertinya memang orangtua nya lebih sayang dengan calon mantunya ke timbang anaknya sendiri wkwk. Akhirnya Arhan pun juga langsung keluar dari kamar.
°°°
Adara dan Anita sedang asik berbincang-bincang di ruang tamu. Tidak lama kemudian bram pun datang. Lalu di susul dengan arhan di belakangnya.
"Wihh, ada calon mantu ternyata." Ucap bram sembari tersenyum.
Adara langsung berdiri dan mencium punggung tangan bram. "Iya, om. ini baru aja dateng."
"Manggilnya jangan om lagi, sekarang kamu manggilnya ayah, oke."
Adara mengerutkan dahinya. "Ayah?"
"Iya, biar tambah makin akrab." Ucap bram.
Adara mengangguk paham. "Iya, yah." Ucap adara sembari tersenyum.
Bram tersenyum semringah, arhan dan anita pun juga ikut tersenyum. Bram pun langsung duduk. "Duduk, adara."
Adara mengangguk, ia pun langsung duduk kembali. Sedangkan arhan, Sedari tadi ia masih tetap berdiri.
"Bisulan kamu? Dari tadi berdiri aja." Ucap bram.
Arhan hanya terkekeh, setelah itu ia pun duduk di samping kekasihnya.
"Ohiya, kamu mau minum apa, sayang?" Tanya Anita kepada adara.
"Em, air putih aja deh, bun. Tapi biar aku sendiri aja yang ngambil. Ayah sama bunda mau minum apa? Ntar biar sekalian aku bikinin."
"Bunda mah ga usah." Saut Anita.
"Oh, oke. Kalo ayah Mau minum apa?" Tanya adara.
"Kalo ayah bikinin kopi aja, biar ga ngantuk, hehe." Saut bram.
KAMU SEDANG MEMBACA
[POSESIF BROTHER]
Novela Juvenilpengen ga sih punya kakak kaya deril? Atau malah sebaliknya? Risih karna selalu ngelarang-ngelarang & ngatur-ngatur?🚷🚻