18

2.3K 65 2
                                    


°°°

Akhirnya deril dan kania sudah berada di tempat biasa mereka bertemu, Yaitu cafe. Mereka sedang duduk di cafe, tidak lama kemudian pelayanan cafe datang dengan membawa makanan dan minuman yang sudah kania pesan. Setelah selesai menghidangkan pesanan di atas meja, pelayan tersebut langsung pergi.

"Di makan, sayang." Ucap kania.

Deril mengangguk, lalu ia pun memakan nya. Di sela makan, kania mencoba membuka pembicaraan agar suasana tidak hening.

"Sayang, habis ini ke mall ya."

"Ngapain." Ucap deril datar.

"Kok ngapain sih, ya temenin aku belanja." Rengek kania.

Deril hanya mengangguk, setelah itu ia pun langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Sayang, mau kemana?" Ucap kania.

"Toilet."

"Oh, oke, jangan lama-lama ya."

Deril pun langsung pergi, setelah deril sudah tidak terlihat, kania langsung mengambil ponsel deril yang ada di meja, setelah itu kania langsung mengaktifkan mode pesawat, supaya jika adiknya menelfon, deril tidak tau. Setelah itu kania langsung meletakkan kembali ponsel deril di atas meja. beberapa saat kemudian, deril pun kembali.

"Udah belom makannya?" Tanya deril.

"Iya, udah kok."

"Yaudah, ke mall sekarang aja."

"Tapi makanan kamu belom habis, sayang, habisin dulu aja, aku tungguin kok."

"Udah kenyang." Saut deril.

"Hm, yaudah deh iya."

Setelah selsai membayar, Deril dan Kania langsung pergi dari cafe tersebut.

°°°

Kini mereka sedang berada di perjalanan untuk menuju ke mall.

"Habis ke mall langsung ke rumah kamu ya, sayang." Ucap Kania.

"Ga usah." Ucap deril tanpa menoleh.

"Loh, kenapa? Kan aku udah lama gak ke rumah kamu. Udah lama juga aku gak nemuin ayah kamu."

"Ayah lagi ngurusin kerjaan di luar negeri."

"Ohh, yaudah aku pengen ketemu sama adek kamu."

Mendengar ucapan tersebut, deril langsung menghentikan mobilnya. Deril langsung menatap tajam kania, Kania pun tampak bingung.

"Kenapa, sayang?" Ucap kania ragu-ragu.

"Sekarang pilih, mau ke mall? atau aku anter pulang?" Ucap deril datar.

"Ya ke mall, tapi habis itu aku pengen ke rumah kamu, kita udah setahun lebih loh pacaran, tapi kamu gak pernah tuh ngenalin aku ke adek kamu. Bahkan nama adek kamu aja aku ga tau."

Deril bedecak. "Aku anter kamu pulang."

Setelah itu Deril langsung menancapkan gas.

"Kok pulang sih, sayang, kita kan belom ke mall." Rengek kania.

"Terserah!"

Kania terus membujuk deril agar tidak mengantarkan nya pulang, karna kania masih ingin terus bersama deril. Kania ingin hubungannya normal seperti orang-orang pada umum nya. Yang kemana-mana selalu di temani oleh pasangannya dan Selalu di manja. Namun sepertinya Kania tidak seberuntung orang-orang. Deril benar-benar sangat cuek terhadapnya. Tapi mau bagaimana pun Kania tetap sangat mencintai deril.

°°°

Adara menuruni tangga sembari menoleh arah sekitar ruang tamu. "Bang deril mana ya, sepi amat."

[POSESIF BROTHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang