°°°Deril masih terlihat di depan gerbang sekolah. Deril sudah menghubungi adara sampai berkali-kali, namun panggilannya tidak di angkat. Deril mengehela nafas kasar. Adiknya benar-benar membuatnya khawatir. Deril pun langsung menghubungi fara, karna siapa tau adara sedang bersama dengan fara.
-
Abangnya adara calling you
Fara langsung menatap ponselnya yang berdering. Mata fara melebar begitu mengetahui siapa yang menelfon.
"Ra! Abang lo nelfon gue!" Teriak fara panik.
"Biarin aja, Ga usah di angkat." Jawab adara santai.
"Beneran nih? Kok jadi gue yang takut ya."
"Udah, biarin aja." Saut adara.
Akhirnya fara menurut Dan tidak mengangkat panggilan dari deril.
-
Deril benar-benar terlihat sangat emosi. Deril langsung berniat untuk mencari adara, Namun tiba-tiba ponselnya berdering, deril pun langsung mengangkatnya.
📞: "hallo, pak deril, anda sedang di mana?"
📞: "hallo, pak. Maaf pak, Saya minta izin waktu setengah jam lagi ya, pak."
📞: "tidak bisa, pak. Meeting akan segera di mulai sepuluh menit lagi. Jika anda tidak hadir, kerja sama kita batal."
📞: "baik, Saya ke kantor sekarang."
📞: "baik pak daril, saya tunggu."
Tut Tut Tut (panggilan berakhir)
Lagi-lagi deril menghela nafas kasar. Deril langsung masuk ke dalam mobil, setelah itu ia langsung menancapkan gas.
Pikiran deril sangat kacau, ia sangat ingin mencari adiknya. Namun di sisi lain hari ini ada meeting penting dan akan di mulai sepuluh menit lagi. Jadi terpaksa deril harus kembali ke kantor.
°°°
"Assalamualaikum." Ucap Arhan.
"Wa'alaikumsallam."
Arhan terlihat baru sampai rumah. ia langsung mencium punggung tangan bram dan anita yang sedang berada di depan tv.
"Kok baru sampe?" Tanya anita.
"Tadi mampir ke bengkel dulu, bun. soalnya ban motor arhan tadi bocor."
"Udah di beliin mobil, malah pake motor." Saut bram.
"Hlah, Arhan cuma pake motor aja semua cewek-cewek di sekolah udah pada klepek-klepek."
"Kecuali gebetan kamu, iya kan?" Ejek bram sembari terkekeh.
"Sok tau." Jawab arhan ketus.
"Ayah jadi penasaran, tipe cewek kamu tuh kaya gimana."
"Besok arhan bakal bawa dia main ke sini."
"Oke, ayah tunggu, harus besok ya, kalok besoknya lagi ayah udah harus balik lagi ke luar negri."
Arhan mengangguk. "Yaudah, arhan ke kamar ya, bun. mau ganti baju."
"Habis ganti langsung makan ya."
"Oke."
Setelah itu arhan pun langsung pergi untuk menuju ke kamarnya.
°°°
Setelah sudah ganti pakaian, arhan langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Arhan tersenyum. Dirinya benar-benar merasa sangat lega karna Akhirnya adara sudah tau tentang prasaan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[POSESIF BROTHER]
Teen Fictionpengen ga sih punya kakak kaya deril? Atau malah sebaliknya? Risih karna selalu ngelarang-ngelarang & ngatur-ngatur?🚷🚻