98

524 35 0
                                    


°°°

Kini arhan sudah sampai di halaman rumah Adara. Setelah keluar dari mobil, pandangannya langsung tertuju pada motor CRF yang berada di halaman rumah adara. arhan langsung buru-buru melangkah untuk masuk ke dalam. Namun saat ia ingin membuka pintu ternyata pintunya di kunci.

"Anjing!" Umpat arhan.

Arhan langsung mencoba mendobrak pintu tersebut. ia terus menerus berusaha mendobrak pintu tersebut agar pintunya terbuka.

°°°

Adara masih terus memberontak, adara terus berusaha menghindar saat andrew ingin mencium wajahnya.

"gue mau lo jadi milik gue, ra. dan cuma ini cara satu-satunya." Bisik andrew.

nafas adara mulai tersengal, detak jantungnya terasa begitu cepat. Adara memejamkan matanya saat bibir tebal andrew mulai mendekat ke bibir mungilnya.

Tiba-tiba arhan datang. Arhan langsung menarik jaket yang Andrew pakai, arhan langsung menghajar andrew secara brutal.

"Lo harus mati di tangan gue!" Ucap arhan penuh emosi.

Andrew pun membalas pukulan ke wajah arhan hingga membuat arhan jatuh tersungkur.

"Sayang!" Teriak adara histeris.

Andrew langsung mengambil pot bunga dan langsung membantingnya sehingga membuat adara kaget. Andrew mengambil pecahan pot yang terlihat tajam, lalu ia mendekati arhan sembari mengarahkan pecahan pot yang tajam tersebut ke arah Arhan.

seketika mata adara membulat dengan sempurna. "ndrew! lo jangan aneh-aneh!"

Andrew tidak memperdulikan teriakan adara tersebut. Andrew mencengkram kera baju Arhan dengan erat. Arhan hanya terdiam karna pecahan pot yang tajam tersebut mengarah tepat di depan matanya.

ketika Andrew ingin menghempaskan benda tajam tersebut ke Arhan, tiba-tiba Andrew tergeletak jatuh.

mata adara dan arhan langsung tertuju pada bagas yang tiba-tiba muncul membawa balok yang berukuran besar. Di belakang Bagas juga ada vino dan fara.

"Bagas?" Gumam arhan.

Bagas pun melemparkan balok tersebut ke lantai. Sedangkan fara langsung berjongkok di samping andrew yang masih tergeletak akibat pukulan balok yang di hantam oleh Bagas tadi.

"Bener-bener cowok brengsek lo! Gue gak nyangka lo sebejat ini! Bisa-bisanya lo mau perkosa adara supaya adara bisa jadi milik lo!" Pekik fara.

Andrew terlihat sudah tidak bertenaga.

Arhan pun langsung berdiri. "Gas, vin, kalian tolong bawa dia ke kantor polisi."

"Oke, han."

bagas dan vino pun langsung menyeret andrew untuk membawanya masuk ke dalam mobil.

arhan beralih menatap adara. Sedari tadi Adara hanya diam saja, pandangannya kosong, Adara sangat trauma atas kejadian tersebut.

Arhan langsung mendekati adara dan langsung memeluknya. "Kamu belom di apa-apain kan sama dia?"

Adara langsung menggeleng. Arhan pun menghela nafas lega. Arhan semakin mengeratkan pelukannya.

"Udah, tenang ya, sekarang kamu udah aman, dan gak akan ada lagi orang yang berani gangguin kamu." Ucap Arhan lembut.

Setelah itu arhan beralih menatap fara. "Far, tolong ambilin minum buat adara."

Fara mengangguk. "Oke."

fara pun langsung pergi ke dapur untuk mengambil minum.

Tiba-tiba ponsel arhan berdering. Arhan langsung menatap layar ponselnya.

[POSESIF BROTHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang