°°°
Adara sedang menunggu kakaknya di depan gerbang sekolah. Tidak lama kemudian mobil deril terlihat baru sampai. Saat adara ingin menghampiri mobil kakaknya, langkah adara terhenti karna ada motor sport hitam yang menghalanginya. Arhan pun langsung melepas helm nya.
"Gue anter ya." Ucap Arhan.
Adara menggeleng. "Gue udah di jemput."
Arhan langsung melihat ke arah mobil yang berada di tepi jalan. Dan ternyata deril sudah keluar dari mobil, sekarang ia sedang berdiri di samping mobilnya. Sedari tadi Deril melihat interaksi arhan dan adara dengan wajah datar.
"Masuk, ra." Perintah deril.
Adara menurut. ia langsung berjalan menghampiri kakaknya dan langsung masuk ke dalam mobil. Setelah adara sudah masuk mobil, deril dan arhan saling bertatapan dengan sengit. Arhan pun langsung memakai helm nya kembali, Setelah itu ia langsung pergi. Deril pun juga langsung masuk ke dalam mobil. Setelah itu ia langsung pergi meninggalkan area sekolah.
°°°
Saat di perjalanan, adara tengah asik memainkan ponselnya. sedangkan deril hanya diam saja. Kini deril justru kepikiran dengan arhan. Deril yakin pasti laki-laki itu menyukai adiknya, dan pasti laki-laki itu akan selalu berusaha mendekati adiknya. Ntah knapa pikiran tersebut sangat mengganggu deril. Apa deril benar-benar cemburu.
"Bang, mampir ke mall ya."
Ucapan adara tersebut membuyarkan pikiran deril. Deril pun langsung menoleh ke arah adara.
"Mau beli apa?"
"Adara haus, pengen beli boba."
Deril mengangguk.
°°°
10 menit kemudian, mereka sampai di depan mall.
"Kamu di sini aja, biar abang yang beli." Ucap deril datar.
"Tapi__"
"Di sini aja!" Saut deril.
"Tapi kan adara pengen beli sendiri."
"Di dalem banyak cowok berkeliaran."
"Emang knapa?" Tanya Adara.
"Ya nanti banyak yang liatin kamu, Abang ga suka." Ucap deril datar.
"Apaan sih, bang, berlebihan bangt." Ucap Adara ketus.
"Terserah, Kamu di sini aja, Jangan keluar dari mobil, Biar Abang yang beli." Ucap deril datar.
Adara menghela nafas kasar, setelah itu ia hanya mengangguk.
"Beli boba sama apa lagi?"
"Boba aja." Jawab Adara ketus.
"Rasa vanilla kan?"
"Hm."
Deril mengangguk. Setelah itu ia langsung keluar dari mobil.
"Ck, parah banget sih bang deril. Masa mau masuk ke mall aja ga boleh, gara-gara takut aku di liatin banyak orang, Dasar aneh." Gerutu adara.
°°°
Saat Di dalam mall, deril langsung menuju ke penjual boba, dan ia pun langsung memesan nya. Ketika sedang menunggu, tiba-tiba suara ponselnya berdering.
Kania calling you
Deril langsung mengangkatnya tanpa minat.
📞: "knapa?"
📞: "besok ketemuan ya, aku kangen, tapi ketemuannya harus lama." rengek kania.
📞: "iya, kalo gak sibuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
[POSESIF BROTHER]
Teen Fictionpengen ga sih punya kakak kaya deril? Atau malah sebaliknya? Risih karna selalu ngelarang-ngelarang & ngatur-ngatur?🚷🚻