16

2.8K 75 2
                                    


°°°

Adara ingin ke kelas. Namun ntah kenapa kali ini ia memilih untuk lewat lapangan. Padahal biasanya untuk menuju kelas Adara tidak pernah lewat jalur lapangan.

Saat Adara sedang berjalan santai di pinggir lapangan basket, tiba-tiba ada bola yang melayang ke arahnya. Arhan yang melihat langsung berlari dan menarik adara agar tidak terkena bola. Namun tarikan arhan yang terlalu kuat malah membuat mereka terjatuh ke lantai dengan posisi Adara menindihi tubuh arhan. Wajah mereka sangat dekat, Mereka saling bertatapan. Setiap dekat dengan Adara jantung arhan menjadi tidak karuan.

Adara mengerutkan dahinya. "Jantung lo kenapa?"

Mendengar pertanyaan tersebut, arhan langsung berdeham dan langsung mencoba untuk berdiri.

"Buruan berdiri, berat tau." Ucap Arhan.

"Ck, iya."

Setelah itu mereka berdua pun langsung bangkit. Arhan langsung melihat sekeliling lapangan dengan tatapan tajam.

"siapa tadi yang ngelempar bola!" Teriak arhan.

Aldo selaku pelaku langsung menghampiri arhan dan adara. "Gue, han. tapi gue bener-bener gak sengaja. Ra, Gue minta maaf ya."

Adara hanya mengangguk tanpa ekspresi.
Sedangkan Arhan langsung menonjok aldo. Adara sepontan membulatkan matanya melihat perlakuan arhan tersebut.

"Lo bisa main gak sih! ring di sebelah sana! Bisa-bisanya lo lempar ke arah sini! Kalo tadi sampe kena Adara gimana coba?!"

Aldo hanya diam saja, ia tidak berani membalas.

"Arhan! Udah!" Sentak adara.

"Gue cuma mau ngasih pelajaran ke dia, ra!"

"Terserah!" Saut adara, setelah itu adara langsung pergi.

"Ra!" Teriak arhan.

adara tidak memperdulikan teriakan nya. Arhan membuang nafas kasar. setelah itu ia langsung menyusul adara.

°°°

Kini adara sudah berada di kelas. Adara langsung duduk di bangkunya. Fara yang sedang membaca langsung menoleh ke arah adara.

"Baru dateng lo, ra?" Tanya fara.

Adara hanya menggeleng. Fara pun langsung mengerutkan dahinya bingung.

"Kenapa lo? Lagi badmood? Atau habis berantem sama abang lo?"

Lagi-lagi Adara hanya menggeleng.

"Terus kenapa ya ampunn!"

Tidak lama kemudian arhan pun datang dan langsung berdiri di depan meja adara.

"Lo marah sama gue?" Ucap Arhan.

"..."

"Ra?"

"..."

"Ra, tadi tu gue reflek nonjok aldo, Gue bener-bener emosi karna tadi dia gak pecus main basket sampe hampir ngenain lo."

Adara masih tetap diam saja. Kini fara di buat pusing oleh arhan dan adara. Hingga akhirnya bel sekolah pun berbunyi Menandakan pelajaran akan segera di mulai. Karna sedari tadi adara tidak menanggapinya, akhirnya arhan pun langsung keluar dari kelas.

"Lh, udah tau bel bunyi, bukannya duduk malah keluar kelas." Gumam fara.

Sedangkan Adara tetap diam saja, ia benar-benar sedang tidak mood. Bahkan Untuk sekedar berbicara saja adara malas.

Lima menit berlalu. buk Nana sebagai wali murid kelas terlihat sedang menerangkan pelajaran, seketika pandangan nya langsung tertuju ke arah bangku arhan yang terlihat kosong.

[POSESIF BROTHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang