WARNING !!
Cerita ini bakal bikin kamu salting brutal dan senyam senyum sendiri!!!
- - -
"Aku gak percaya kalau kamu cuma pernah pacaran saat kamu SMA." gumam Lili seraya menatap pria tampan didepannya, Atlas.
"Kenapa gak percaya?" tanya Atlas.
"Wel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini hari Minggu, artinya hari ini adalah hari dimana Lili akan menjadi plus one Atlas untuk pertama kalinya di acara pernikahan Daniella, salah satu teman Atlas. Itulah mengapa pagi ini Lili sudah rapi dan siap untuk mencari gaun yang akan dipakainya nanti.
My Atlas Sayang, im here. Can i come in?
Sebuah pesan dari Atlas membuat Lili tersenyum seraya melangkah ke arah pintu apartemennya. Dengan sigap ia menarik pintu didepannya dan membukanya.
"Hai!" Sapa Lili dengan senyuman hangatnya. Rasanya sudah sangat rindu pada Atlas, padahal baru semalem lelaki itu pulang setelah sesi cuddle mereka.
"Sayang." Atlas terdengar merengek atau mengeluh? Entahlah, yang pasti pria itu langsung memeluknya dan dengan manja menyembunyikan wajahnya di bahu lili seraya sesekali menciuminya dengan kecupan ringan di bahu.
"Hei? Kenapa? Kamu sakit?" Lili merangkum wajah Atlas yang sekarang terlihat seperti anak kecil yang sedang merajuk. Tangannya lantas terulur ke dahi Atlas untuk memeriksa suhu tubuh prianya. Memastikan bahwa Atlas bersuhu normal dan tidak demam.
"Sayang, kenapa cantik banget sih?"
Suara Atlas yang justru terdengar seperti rengekkan itu sukses membuat Lili terkekeh. Dasar! Lili pikir Atlas kenapa. Prianya itu masih asik memeluknya dan menghirup wangi tubuhnya hingga pintu apartemen Lili kembali tertutup.
"Apa kita dirumah saja hari ini? Aku juga malas bertamu ke acara Daniella. Lebih seru menghabiskan waktu bersama kamu saja, princess."
Lili tertawa lagi, kali ini tangannya meraih wajah Atlas untuk ia hadapkan tepat didepannya. "Kamu yakin umur kamu hampir kepala tiga sayang? Kamu terlihat seperti batita umur tiga tahun sekarang."
"I dont mind to be your baby, princess."
Lili menjawil hidung bangir kekasihnya itu. Lantas memberinya kecupan ringan pada rahang Atlas sebelum akhirnya meraih tangan prianya untuk ia genggam.
"Ayo kita cari dress dan jas untukmu. Aku tidak sabar menjadi plus one kekasihku untuk pertama kalinya malam ini." ajak Lili yang membuat Atlas tersenyum dan berakhir menuruti permintaan Lili.
- - -
"You look absolutely gorgeous Sayang. Tapi sepertinya itu terlalu pendek di bagian dada."
Atlas sedikit meringis saat melihat Lili yang sedang mencoba gaun malamnya. Demi apapun, kekasihnya itu terlihat cantik dalam balutan baju apapun. Panggil saja Atlas protektif, tapi siapa juga yang suka membagikan miliknya pada orang lain kan?
