Chapter - 70

2.5K 105 1
                                    

Sudah hampir satu bulan ini Lili menepati janjinya untuk selalu ikut kemanapun suaminya pergi. Saat ke kantor, Lili akan terus mengekori suaminya. Biasanya ketika Atlas harus rapat, Lili memilih untuk berdiam diri pada ruang istirahat didalam ruangan Atlas seperti saat ini.

Ruangannya lebih mirip seperti sebuah home theater bagi Lili

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangannya lebih mirip seperti sebuah home theater bagi Lili. Kadang Lili melakukan meeting online bersama yayasan tempat ia bekerja dari sana atau sekedar bermalas - malasan dan menonton apapun yang ia temukan di ruang kedap suara itu.

Lili menghela nafasnya, rasa bosan mulai menggerogoti dirinya. Suaminya sedang rapat sejak dua jam yang lalu, dan jujur saja fakta itu membuat Lili mati gaya. Wanita hamil itu kemudian beranjak bangun dari sofa dan memutuskan untuk melangkah keluar dari ruangan itu.

Mungkin Lili akan melakukan semacam mini office tour sembari menunggu Atlas kembali, karena jika diingat kembali, sepertinya wanita itu belum pernah melakukannya selama disini. Jiwanya terlalu malas untuk melakukan apapun sejak ia hamil. Tapi sepertinya hari ini berbeda.

Lili berjalan menelusuri setiap sudut ruangan suaminya, sembari kedua tangannya saling terpaut didepan tubuhnya dan sesekali mengusap perutnya yang mulai terlihat. Bibirnya tersungging senang saat melihat berbagai penghargaan atas nama suaminya dan juga perusahaannya.

Tangannya terulur meraih sebuah majalah yang juga dipajang bersama piala - piala itu dengan Atlas sebagai sampulnya.

Young and Bold, A 24-Year-Old CEO Building an Empire

Lili mengusap sampul majalah itu, sepertinya itu keluar enam tahun lalu. Suaminya ternyata memang selalu tampan sejak dulu. Ada rasa bangga di dadanya saat melihat Atlas muda yang sukses membawa perusahaannya sampai sesukses ini.

Pillars of Success : How Atlas Drives His Company to New Heights

Lili tersenyum lagi melihat versi majalah bisnis lainnya yang ia temukan. Kali ini tangannya tanpa sadar mengelus perutnya seraya berdoa dalam hati semoga anaknya bisa sehebat ayahnya.

Lili melanjutkan kembali langkahnya, kali ini mengantarkannya tepat ke belakang meja kerja suaminya. Lili tersenyum salah tingkah begitu melihat display monitor PC suaminya yang sedang dalam mode sleep memampangkan beberapa foto Lili yang entah diambil kapan dan juga foto mereka berdua.

Dasar bucin!

Tapi Lili menyukainya. Senyumnya tersungging sangat cerah. Tangannya ikut meraih bingkai foto yang berdiri di samping monitor, foto pernikahan mereka berdua. Matanya beredar lagi, mendapati laci teratas meja kerja suaminya itu sedikit terbuka.

Karena rasa keingintahuannya yang tinggi, Lili lantas membukanya. Senyumnya kembali melebar saat mendapati kumpulan hasil USG bayi mereka dan beberapa foto cetak polaroid dirinya. Kepalanya menggeleng berulang kali, merasa geli tepat diperutnya, karena entah apa yang Lili perbuat hingga suaminya sangat mencintainya seperti itu.

The ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang