WARNING !!
Cerita ini bakal bikin kamu salting brutal dan senyam senyum sendiri!!!
- - -
"Aku gak percaya kalau kamu cuma pernah pacaran saat kamu SMA." gumam Lili seraya menatap pria tampan didepannya, Atlas.
"Kenapa gak percaya?" tanya Atlas.
"Wel...
Sejak memasuki ballroom tempat dimana acara pernikaha Danielle dilaksanakan, tangan Atlas melingkari pinggangnya dengan posesif. Bohong namanya kalau Lili tidak senang diperlakukan seperti ini.
Ia senang Atlas mengklaim dirinya sebagai milik lelaki itu secara terang - terangan seperti ini. Pria itu terlihat tampan dengan balutan jad mewah dan rambut yang ditata seperti aktor - aktor layar lebar.
Ah, kekasihnya itu memang yang paling tampan!
Sebenarnya Lili tahu Atlas sedang dalam mode berjaga - jaga. Matanya sekarang sudah setajam elang ketika melihat beberapa orang memandangi kekasihnya dengan terang - terangan.
Malam ini rambut Lili di tata dengan sangat cantik. Rambut panjangnya dibiarkan bergelombang dengan sebuah pita kecil yang mengikat nya dibagian tengah rambut cantik itu. Poni panjang yang menghiasi kedua sisi wajahnya menambah kesan manis pada Lili.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebenarnya, itu bukan model rambut yang Lili inginkan. Tadi saat keluar dari apartemennya dan menghampiri Atlas di lobby, wanita itu menata rambutnya dengan model messy bun seperti yang ia lihat di internet. Tapi sepertinya kekasihnya itu tidak senang melihat lehernya yang terekspos.
Itulah mengapa akhirnya Lili meminta Atlas untuk singgah sebentar ke salon terdekat meskipun Atlas tidak memintanya. Sebagai kekasih yang baik, tentunya Lili ingin membuat Atlas nyaman dan aman bersamanya. Tapi sepertinya itu tidak berhasil melihat wajah Atlas yang terlihat tegang karena melihat dress yang ia kenakan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku benar - benar ingin pulang sekarang." gumam Atlas seraya merapatkan Lili ke sisinya. Lili terkekeh, tau betul kenapa Atlas bertingkah demikian.
"Kenapa harus setegang itu?" goda Lili dengan merangkum kedua sisi rahang prianya. "Karena mereka melihat kamu seperti ingin memangsamu princess." gerutu Atlas seraya menunduk demi melihat wajah cantik kekasihnya.
"Aku tidak melihat siapapun kecuali kekasihku ini. Bukankah hanya ada kita berdua disini?" goda Lili yang tak urung membuat Atlas tersenyum salah tingkah sebelum tanpa tau tempat meninggalkan kecupan singkat di bibir ranum Lili.