Lili tidak tahu apa yang terjadi, tapi sepertinya rencana Bunda untuk menyuruh Jolie pulang gagal terlaksana. Pasalnya, saat Lili dan Atlas dipanggil untuk makan malam, Lili masih mendapati keberadaan wanita itu didekat Bunda.
Meski Atlas tidak melepaskan genggaman tangan mereka barang sedetikpun ketika keduanya sampai di ruang makan, entah hanya firasatnya atau memang Jolie seakan memandangnya tak bersahabat.
Sebenarnya dibandingkan atas ketidaknyamanannya dengan keberadaan Jolie, Lili lebih dominan diliputi rasa gugup karena begitu dirinya bergabung di meja makan, seluruh mata seakan tertuju padanya.
Posisinya ada tujuh orang dimeja makan. Ada Bunda, Jolie, pria paruh baya yang ia yakini sebagai Ayah Atlas, kedua remaja laki - laki yang berwajah sangat mirip, dan Atlas juga dirinya.
"Gila kak cantik banget!" suara melengking itu datangnya dari si playboy, Alex. Kepalanya ia tumpu di kedua telapak tangannya dengan mata yang tak berhenti mengikuti pergerakan Lili. Axel yang ada disampingnya juga turut tak mengedipkan matanya meskipun tangannya dengan tetap setia memegang buku tebalnya.
Lili yang tadinya akan duduk tepat di sebelah Alex langsung dipindahposisikan oleh Atlas, berganti Atlas yang akhirnya duduk disamping adiknya. Meski begitu Alex dengan lancangnya tak melepas tatapannya pada Lili walaupun Atlas sudah berusaha menutupinya.
"Pantesan lo kemarin galau sampe segitunya gara - gara dighosting kak, orang bidadarinya secantik ini. Kalo begini sih Alex juga mau." lanjut Alex lagi yang membuat Lili salah tingkah.
Berbeda dengan Atlas yang sudah melayangkan tatapan tajamnya. Tangannya juga meraih sendok dan ia layangkan pada dahi adiknya itu.
"Aduh!"
"Bunda seneng banget ternyata Atlas beneran udah punya pacar. Cantik banget lagi yaampun, ini gak mau langsung jadi menantu Bunda aja Nak?" gantian Bunda yang berbicara.
Perkataannya membuat Lili tersedak. Atlas dengan sigap langsung mengulurkan segelas air mineral pada kekasihnya seraya tangannya mengusap punggung Lili dengan lembut.
"Aduh... Alex gak sangka, Kakak ternyata bisa romantis gini juga ya?" goda Alex dengan cengirannya.
Ayah yang berada diujung meja turut tersenyum bangga melihat anaknya bisa memperlakukan wanita dengan cara yang baik seperti itu.
"Bunda, Alex, sudah ayo kita makan dulu. Kasihan pacar Atlas wajahnya sampai merah begitu." sela Ayah pada akhirnya.
Semua manusia di ruang makan itu langsung tertawa, terkecuali Lili yang hanya bisa tersenyum canggung dan Jolie yang tidak tertawa sama sekali.
"Tante, besok kita ke toko Mama yuk? Tadi pagi Mama bilang, besok ada beberapa perhiasan baru yang bakal di rilis. Pasti bagus - bagus deh!" Jolie membuka suaranya pada akhirnya. Matanya yang berbinar menatap Bunda seakan ingin menunjukkan kedekatan mereka.
Meskipun terdiam, Lili sebenarnya menyimak percakapan itu. Mengetahui bahwa Jolie bukanlah dari kalangan biasa. Tidak heran ia bisa bergaul di keluarga ini dengan status sosialnya itu. Bahkan dari barang yang dikenakannya saat ini pun terlihat sangat mewah dan mahal.
"Nanti Tante kabarin ya Jolie, soalnya Tante rencananya ingin temani Om dulu untuk bertemu kolega." jawab Bunda dengan sangat ramah yang mengundang senyum dari Jolie juga.
"Oh iya Nak Heavenly, kenal Atlas dimana?" tanya Bunda kemudian dengan matanya yang penasaran dan antusias.
Lili membersihkan mulutnya dengan serbet, menelan makanannya sebelum akhirnya menatap Bunda dengan tersenyum ramah.
"Ah.. waktu itu ketemu di parkiran supermarket Tante." Lili terkekeh mengingat pertemuan pertamanya dengan Atlas itu. Prianya langsung menoleh dengan senyuman lebar dengan mata berfokus pada Lili.
"Eh? Kok diparkiran sih kak?" itu suara Alex yang ikut menimbrung.
"Waktu itu dompet aku ketinggalan terus. Lalu pas aku sampai parkiran dia ternyata bawain semua belanjaan aku yang ternyata sudah dia bayarkan." Lili tersenyum canggung saat mendengar apa yang ia katakan barusan.
"Biasanya Kakak gak seperduli itu." gumam Axel tanpa mengangkat pandangannya dari buku yang ia pangku.
"Iya kak! Lo modus ya?" tembak Alex yang langsung membuat Atlas salah tingkah mendengarnya.
"Masa cewe semenarik ini gue anggurin sih dek." Atlas menjawab pada akhirnya. Tangannya tak henti mengusap punggung tangan Lili seraya melemparkan senyumannya."Bunda sama Ayah kira waktu Alex bilang kakak punya pacar itu bohongan loh." Alex menggulirkan matanya jengah mendengar penuturan sang Bunda.
"Makanya sesekali percaya sama Alex." angkuhnya yang langsung membuat Ayah menggeleng.
"Kamu tinggal dimana Nak?" ganti Ayah yang bertanya. Lili menoleh dan melayangkan senyumannya seraya menjawab, "Aku tinggal di daerah Jakarta Selatan Om, alhamdulillah dapat apartemen di dekat kantor."
"Nama apartnya apa?" Jolie bertanya dengan alisnya yang ia naikkan. "Emerald Kak." jawab Lili dengan sopan. Sebenarnya ia juga tidak tahu pasti berapa umur wanita itu.
Dari pandangannya Lili menangkap Jolie yang tertawa seakan meremehkannya. "Itu bukannya apartemen murah?" gumam Jolie dengan pelan mengkonfirmasi bahwa dugaan Lili benar. Lili hanya menanggapinya dengan senyuman tipis.
Sepertinya hanya Atlas dan Lili yang mendengar perkataan gadis itu karena kebetulan mereka duduk tepat disebrang Jolie. Tapi sudahlah, Lili juga tak mau ambil pusing.
Obrolan itu berlanjut dengan Bunda dan Ayah yang bertanya tentang pekerjaan dan keberadaan Mama dan Papa Lili, kesibukan Lili, hingga latar belakang dan hobi Lili. Keluarga kekasihnya itu menyambutnya dengan sangat hangat. Jauh dari bayangan Lili dimana orang sekelas mereka mungkin sudah menganggap hidup Lili membosankan dan tak selevel.
Setidaknya Lili bersyukur bagaimana keluarga Atlas menyambutnya dengan baik. Meskipun berulang kali perasaannya cukup terganggu atas respon meremehkan dari Jolie.
Namun seakan mengerti perasaannya, Atlas selalu ada untuknya. Memberinya usapan lembut yang sebenarnya sangat membantu menenangkan hatinya. Tapi apa Lili akan terus berada disituasi seperti ini? Situasi dimana orang seperti Jolie bisa jadi menganggapnya rendah dan tak menghargainya.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
The Man
RomanceWARNING !! Cerita ini bakal bikin kamu salting brutal dan senyam senyum sendiri!!! - - - "Aku gak percaya kalau kamu cuma pernah pacaran saat kamu SMA." gumam Lili seraya menatap pria tampan didepannya, Atlas. "Kenapa gak percaya?" tanya Atlas. "Wel...