V

8.9K 637 4
                                    

"LAMARAN"

"Aku akan melamarmu" Ujar Taehyung mantap.

Kamu menatap namja di samping kirimu tak percaya dengan apa yang dia katakan.

"Serius, tapi bukan melamar dalam arti aku membawa seluruh keluargaku
untuk melamarmu bukan" Lanjutnya lagi.

Kamu masih mengerutkan kening.

"Haaah.. Huftt..." Taehyung menarik lalu membuang nafas. "Maksudku,
aku akan datang sendiri memintamu untuk menjadi istriku di depan
ayahmu" Lanjutnya mulai agak tenang.

Satu Minggu kemudian...

"Tae!" Panggilmu kepada namja yang terus jalan bulak-balik dihadapanmu.

Tak ada jawaban.

"Kim Taehyung!"

"Eum?"

"Berhentilah, duduk sini" Kamu menepuk bangku kosong di sampingmu.

"Aku pusing liat kamu mondar-mandir gitu Tae" Taehyung mengangguk lalu duduk di sampingmu.

"Aku harus bagaimana" Ujarnya menggigit jari. Kebiasaan saat dia gugup. "Nanti apa yang harus aku katakan sama ayahmu" Lanjutnya panik.

Kamu tersenyum melihat kepanikan kekasihmu itu.

"Dengar, siapa yang bilang ingin melamarku eoh?"

"Aku" Kejapnya.

"Lalu siapa yang sekarang gugup?"

"Aku juga" Jawabnya lagi.

"Uggghhh sayaaaaaaaaaaaaaaaaang" Dia teriak frustasi. Kamu terkekeh melihatnya. 

"Kamu sudah bilang Appa aku akan ke sini?"

Kamu mengangguk. "Sudah, tentu saja aku bilang"

"Agghh" Dia mengucek wajahnya yang tampan.

"Apa yang nanti harus aku katakan?" Dia menatap tangannya. "Hai Abojie" Kamu menatap Taehyung yang mulai berdialog sendiri. "Ah tidak, itu terlalu akrab, dianggap anaknya aja belum"

"Kalau hai om?" Lagi dia berdialog. "Jangan-jangan aku gamau kejadian waktu itu terulang" Lanjutnya membuat kamu terkikik mengenang masa di mana kalian baru pertama kali jadian.

Malam minggu Taehyung pertama kali bertemu ayahmu dan dia menyapa "Hai Om" Dan dijawab sinis oleh ayahmu "Om om, emangnya saya nikah dengan tantemu apa?!"

"Gimana dengan Appa?" Usulmu.

Taehyung mendelik padamu. "Abojie aja aku takut, gimana kalau aku bilang Appa"
Kamu tertawa riang mendengar jawaban Taehyung yang semakin frustasi.

"Appa ada di rumah?" Tanyanya sambil menunjuk ruang tamu tepat di
belakang kalian duduk.

"Eum" Kamu mengangguk memainkan kakimu. Lucu sekali melihat kekasih yang selama ini selalu easy going bahkan terkesan cuek dengan keadaan sekitar sekarang malah gugup dengan ucapannya sendiri.

"Lagian Tae" Dia menengok ke arahmu. "Kamu kenapa buru-buru melamar?" Pandangan kalian bertemu.

"Jujur saja sayang, aku tidak ingin nasibku seperti Hoseok Hyung" Kamu menaikan sebelah alis tak mengerti. "Appa memanggilnya ke kantor untuk membicarakan hubungan mereka hanya karena Hyung sudah lama memacari kakakmu yang tak kunjung menikah kan"

Kamu terkekeh, mengangguk membenarkan. Kakak perempuanmu sudah pacaran lebih dari 10 tahun sama HoseoK Oppa, dan mereka masih belum mau menikah. Akhinya Hoseok Oppa dipanggil Appa ke kantornya untuk membicarakan masalah sakral itu.

"Aku tidak mau seperti dia" Taehyung berujar mantap. "Aku ingin Appa liat keseriusanku dalam hubungan kita ini" Lanjutnya. Kamu melihat ada kesungguhan di setiap kalimatnya.

"Bicaralah seperti itu depan Appa Tae.." Ujarmu.

"Aaaggghhhh aku frustasiiiiiii" Taehyung mengacak-ngacak kepalanya. Geram.

Sekali lagi kamu tertawa akan tingkahnya.

"Hei pemuda Kim" Tiba-tiba suara berat menginterupsi kegiatan kalian.

"Kapan kalian akan masuk?" Kamu dan Taehyung melongo.

"Appa, appa sejak kapan di situ?" Ujarmu heran.

"Sejak awal, sejak dari tadi kalian datang" Jawab Ayahmu terkekeh pelan.

Taehyung meneguk ludahnya susah. Berarti dari tadi beliau dengar apa yang aku katakan?!!!

Dan tolong kuatkan Taehyung agar tidak pingsan saat itu juga.

°End°

BTS IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang