JIMIN

2.6K 208 0
                                    

"Jimin Opppaaaaaaaaaaaaaa."

Kau tak dapat menahan senyummu tatkala gadis kecil yang berstatus sepupu Park Jimin berlari kecil setelah turun dari mobilnya.

"Aigoo sepupukuu." Jimin berjongkok menyeimbangi tinggi sang gadis.

"Annyeonghaseyoo." Gadis itu menundukan kepalanya menyapa Jimin dan juga dirimu yang berdiri tepat disamping Jimin.

"Sayang, perkenalkan ini Y/n-ah, pacar Oppa." Kenal Jimin padamu

Gadis itu menoleh ke arahmu dan tersenyum. "Anyeong Eonnie." Sapanya. "Oppa, pacar Oppa cantik, cocok sama Oppa yang ganteng."

Kekehan keluar dari bibir Jimin juga senyummu mengembang.

"Gomawo." Cicitmu mengelus pipi mungil gadis itu.

"Eum, Oppaa aku berhasil jadi juara kelas empat tahun berturut turut." Adunya, siapa yang tidak tahu berita bahwa gadis kecil ini berhasil menjadi juara selama sekolahnya lantaran sang Ibu menjanjikan akan memberi album serta mempertemukannya dengan Park Jimin yang ternyata sepupunya, jika gadis tersebut berhasil menjadi juara kelas.

Dan bukan juara kelas saja yang ia sandang, tapi ranking pertama di satu sekolahnya, dimulai dari dia kelas dua sekolah dasar sampai dia lulus saat kelas enam. Yang berarti, dia suka Bangtan dari awal karir mereka.

"Cukkaaeeee." Jimin mengusak poni kecilnya. "Oppa senang kau bisa bertahan selama empat tahun."

"Ya, karena Oppa."

"Aigoo." Jimin tertawa kecil begitu juga dirimu.

"Eum, Oppa.. aku boleh minta sesuatu?" Seperti yang dijanjikan Jimin begitu mereka bertemu, karena prestasinya Jimin akan memberikan apa saja untuknya.

"Tentu saja, pria sejati akan menepati janji."

"Aku ingin.." dia melirikku sekilas, takut-takut sekaligus malu. "Dipeluk.. Oppa." Ucapnya. "Eonnie bolehkah?"

Hatimu menghangat tatkala dia lebih dulu meminta izin sebelum melihat ke arah Jimin.

"Tentu boleh Sayang." Kau ikut mengusak surai lembut anak manis itu saat binar di matanya terlihat.

"Yeeay." Dia bersorak riang lantas Jimin langsung memeluk tubuh kecilnya dan mengangkat tinggi ke angkasa. "Woaaaaaaah."

Jimin melirik ke arahmu dan tentunya kau tersenyum ke arah Jimin.

Betapa senangnya Jimin kau tidak melarang dirinya memeluk gadis lain selain dirimu.

Yang tentu saja kau izinkan karena gadis itu masih kecil.

"Sayang, siapa biasmu di Bangtan." Tanya Jimin. Seharusnya dia tidak menanyakan hal itu karena sudah pasti sepupunya akan menjawab.

"Jimin Opppaaaa." Girangnya dan Jimin tertawa.

"Waee?"

"Jimin Oppa lucu, pipinya dulu masih ada, aku suka."

Yosh. Sama sepertimu. "Kita sepakat Sayang." Kekehmu yang dapat cemberut dari Jimin.

"Aku dulu tembem banget tau, jelek."

"Lucu Jim." Ucapmu. "Park Jimin enggak pernah jelek."

Anak kecil itu mengangguk dan mengangkat tangannya.

"Tos." Kalian berdua terkekeh sementara Jimin masih memajukan bibirnya beberapa centi.

"Tapi aku paling suka rambut Jimin Oppa pink kaya gini."

"Manis?" Tanya Jimin.

"Iyaaaa."

Kau terkekeh karena seleramu dan sepupunya Jimin tak jauh beda.

"Tapi Eonnie paling suka kalau rambut Oppa hitam."

"Yakk!!" Protesmu.

"Apalagi kalau Oppa udah kibas gini."

"Park Jimin!!!"

"Eonnie pasti udah kejang-kejang." Gadis kecil itu tertawa lucu seraya melihat ke arah dirimu.

"Bukan kejang lagi." Bisik Jimin namun masih dapat kau dengar. "Eonnie sudah kaya cacing kepanasan liat Oppa."

Mereka berdua menertawakanmu.

Bagaimana bisa dia berbicara seperti itu pada gadis yang baru lulus sekolah dasar.

Menyebalkan. Umpatmu.



=END=

BTS IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang