MIN FAMILY

2.7K 163 0
                                    

- part 12 -

"Suga BTS Bakal Produseri Penyanyi Cantik yang Satu ini."

"Pertama Kali, Suga BTS Siap Jadi Komposer dan Produser Penyanyi Cantik Ini."

"Top Deh ! Ini Debut Suga BTS Sebagai Komposer Dan Produser Artis Lain."

"Diproduseri Suga BTS, Intip Kerennya Bocoran Lagu 'If You Take It Today'."

Kamu membaca artikel tersebut dengan menahan amarah. Jujur saja, kamu bangga dengan prestasi suamimu yang saat ini sudah melebarkan sayapnya menjadi seorang produser musik bagi artis lain, bukan lagi untuk BTS. Siapa kekasih yang tidak bangga akan hal itu, tapi. Satu hal yang membuatmu kesal adalah, komenan dari semua artikel itu.

"Idk why i ship suga and suran i feel like they are fit to each other. Suran looks like his type."

"Panggilan sayang yang mereka berikan lucu sekali, 'The Egg and The Sugar'."

"Suran itu jelmaan Suga dalam balutan wanita, mereka pasti cocok."

"Suga tidak pernah mempermasalahkan umur dalam percintaannya, mungkin ini yang dia maksud."

"Aku adalah Susu Shipper."

Ingin rasanya kamu merebus ponselmu biar larut bersama kimchi yang kamu masak. Sungguh. Sangat. Menyebalkan.

Suga cuman membantunya oke, semacam balas budi karena Suran sudah membantunya dalam mixtape dulu. Ya walau di akui Suga sangat mengagumi wanita berumur tiga puluh tahun itu. Tapi tetap saja kau sebal dengannya yang-

"Sweety, Oppa pulang."

Oh orangnya sudah pulang sekarang, masih ingat rumah huh.

Tidak menyambutnya seperti biasa, kamu berpura-pura sibuk merapihkan makanan di dapur. Efek masih sebal.

Suga menghampirimu di dapur, memelukmu dari belakang dan melayangkan kecupan ringan di pipimu. Dan kamu menolaknya, melepas tangan Suga di pinggangmu lalu duduk di meja makan.

Suga menatapmu heran. Dia duduk di hadapanmu. Kamu bergeming menyantap makananmu sendiri.

Suga sudah menduga, dia tau apa penyebabmu seperti ini. Merasa di abaikan seminggu penuh dengan dirinya yang mengurung diri di studio, atau beberapa kali mengacuhkanmu dengan alasan dia mau mencari udara di luar, atau tidur di dorm, tapi berakhir dengan artikel bahwa dirinya memproduseri Sunbaenya itu.

Namun Suga ingin kamu mengatakannya sendiri, bahwa kamu cemburu dan kesal karenanya.

Tapi sampai kapan pun, kamu tidak akan memulainya.

"Sweety masak apa ini ?" Dia berusaha mencairkan suasana walau itu bukan gayanya.

Kamu diam tidak menjawab, asik memainkan ponselmu sambil menguyah makanan yang kau masak. Sumpah ini pedas. Dan Suga tidak bisa memakan masakan pedas.

"Kayanya enn--" Suga menghentikan ucapannya saat memakan masakanmu.

Kamu meliriknya dari ekor matamu. Mampus pedes.

Tapi Suga bersusah payah menelannya. "Enak ya Baby masakanmu."

Kamu memutar bola mata jengah. Cih sedang merayu.

"Harusnya kamus sering-sering belajar masak sama Jin Hyung, ibu rumah tangga itu kan harus pintar masak."

"Minta masakin aja sana sama yang jago masak. Apalagi sama wanita yang sudah matang." Kamu berdiri, menaruh piring kotormu di westafel lalu melesat menuju kamar. Menguncinya.

Suga menghela nafas berat, faham betul ini kesalahannya, bukannya Suga tidak ingin berbagi cerita denganmu, namun dia hanya tidak biasa berbagi pekerjaannya dengan melibatkanmu, takut itu akan membuatmu terganggu.

"Y/n-ah.." Suga mengetuk pintu kamar kalian yang kau kunci.

"Kau marah ?"

Tak ada balasan darimu.

Suga menarik nafas, "Mianhe, aku tau aku salah."

"Pulanglah ke dorm, aku lagi butuh sendiri." Jujur walau kau mengatakan itu, hatimu juga sakit.

"Shiro.. buka pintunya, izinkan aku masuk."

Bergeming tidak menjawabnya.

"Y/n-ah.."

"Oppa, pulanglah."

Suga diam, tidak akan selesai jika kalian berbicara diliputi amarah, ia mengalah, lalu berjalan menjauhi pintu, Memilih untuk mengistirahatkan diri di sofa.

Hening beberapa saat, kamu menduga Suga kembali ke dorm. Membuka pintu, mendapati Suga tengah terlelap di sofa ruang tamu.

Kamu mendekatinya, kulitnya terasa dingin lantaran tidak memakai selimut.

Merasa ada yang menyentuhnya, Suga membuka kelopak matanya. Kamu kaget hendak meninggalkannya namun tangan Suga lebih cepat menahanmu.

"Mianhe." Ucap Suga lirih. Dia bangun dari tidurnya, menarikmu dalam dekapannya. "Mianhe, aku tau aku salah." Lagi dia berujar serak khas bangun tidur. "Mianhe, aku cuma belum terbiasa berbagi."

Kamu mengangguk, memeluk Suga semakin erat. "Aku juga minta maaf, bersikap kekanakan padahal tau Oppa sedang bekerja."

Suga tersenyum, mencium pucuk kepalamu. Kalian selalu ribut akan hal kecil, namun itu tidak pernah berlangsung lama, Suga yang mengertimu lalu kamu yang selalu mengerti Suga.

Itulah hubungan kecil yang kalian bangun hingga jenjang pernikahan seperti ini.

"Saranghae Y/n-ah." Bisiknya kemudian mengecup bibirmu lembut.

BTS IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang