Melihat bunga-bunga sakura berjatuhan ditaman adalah salah satu kewajiban yang harus kau lakukan saat musim gugur tiba. Setiap tahunnya, bersama Yoongi kau duduk dibangku taman dan masih seperti biasa, kau menyandarkan kepalamu dibahu Yoongi dengan tangan kanannya yang bergantung dibahumu. Yoongi mempererat pelukannya, melihatmu sedikit menggigil kedinginan."Kapan kau akan mulai mendengarkan kata-kataku huh?" Yoongi mengomel pelan. Kau tahu dia sedang kesal karena kau memaksanya untuk keluar hanya untuk menikmati bunga sakura berguguran. Bukan karena dia malas menemanimu, tapi karena dia mencemaskan kondisimu. Jika tahun-tahun sebelumnya kau masih bisa berlari-lari atau memasakkan makanan untuk Yoongi saat menikmati hanami tahun ini kau hanya bisa duduk lemas disampingnya. Ketika hubunganmu dengan Yoongi menginjak tahun ke lima, dokter memvonis kau mengidap kanker stadium akhir. Tentu saja kau terpukul karenanya, bayangan kau akan kehilangan Yoongi lebih menakutkan dari sederetan kemoterapi yang harus kau jalani.
Setelah mengumpulkan keberanian,kau memberitahunya bahwa kau mengidap kanker dan mungkin tidak akan bisa bersamanya dan tentu saja jawabannya persis sekali dengan apa yang kau bayangkan.
"Baiklah ayo kita akhiri hubungan ini jika itu memang mau mu. Aku memang sudah berniat untuk berhenti jadi pacarmu." Ucap Yoongi tegas. Kau tahu ini akan menyakitkan, tapi kau tidak pernah menyangka bahwa akan sesakit ini.
"Mulai besok aku akan menjadi suamimu." Kesulitan mencerna ucapannya, kau hanya terdiam membisu. Yoongi berlutut dihadapanmu, meraih tanganmu dan menggenggamnya erat.
"Sayang, hanya karena dokter memvonis kau tidak bisa bertahan lama bukan berarti aku harus meninggalkanmu. Jika memang kita harus berpisah, biarkan Tuhan yang memisahkannya."
"Yoongi, kau tahu aku..."
Yoongi memotong ucapanmu.
"Aku tahu, dan kau kau juga harus tahu bahwa aku tidak akan meninggalkanmu. Berhenti bernegosiasi denganku, aku tidak mau mendengar jawaban tidak darimu." Yoongi tersenyum padamu. Saat itu kau sadar, meski Yoongi sering bersikap acuh tapi kau tahu dia selalu memegang ucapannya bahwa akan selalu memegang tanganmu. Dan pilihan untuk menikah dengannya adalah keputusan yang tidak pernah kau sesali sampai kapanpun.
"Kau tahu, omelanmu itu akan menjadi hal yang sangat aku rindukan saat aku pergi nanti." Kau bicara asal, menjawab omelan dari Yoongi.
"Aku akan benar-benar marah jika kau membahas hal ini lagi." Yoongi mendengus kesal. Yah, dia sangat membencinya ketika kau membahas hal yang menyangkut tentang kepergianmu. Kau hanya tertawa kecil mendengarnya.
"Yoongi, ini tahun ketiga pernikahan kita. Boleh aku tahu kenapa kau menikahiku disaat kau bisa menemukan wanita lain yang bisa mendampingimu lebih lama?" kau bertanya penasaran.
"Because I need you. You're like my oxygen that I need to survive."
"Kau tidak menyesal menikahiku?"
"Hmmm, sebenarnya aku lebih merasa bersalah daripada menyesal."
"Hmm? Why?"
"Aku merasa bersalah karena aku menyukaimu lebih dari kau menyukaiku." Kau tertawa geli mendengar pengakuannya. Ini baru pertama kalinya dia berkata manis sperti itu.
"It's so cheesy." Kau memukul dadanya pelan.
"I know... anggap saja itu sebagai caraku menghiburmu." Yoongi mengelus rambutmu dan menciumnya pelan.
"Yoongi, menurutmu berapa lama lagi aku bisa bertahan."
"Sampai kita terlihat seperti mereka." Yoongi menunjuk dua orang tua yang sedang duduk bersama dengan posisi yang sama dengan kalian berdua.
"Kau yakin aku bisa bertahan selama itu?"
"Kenapa tidak? Aku tidak akan membiarkanmu pergi sampai kapanpun."
"Selama ini aku bertahan karena aku mencintaimu."
"kalau begitu teruslah mencintaiku, dengan begitu kau akan tetap bertahan."
"I love you more than everything in the world, but what should I do? aku berharap aku bisa terus menemanimu but I couldn't bear it any longer, I am tired. Can you just let go of me.. so I can leave peacefully." Suaramu terdengar semakin lemah ditelinga Yoongi. Mendengarnya, Yoongi hanya menganggukkan kepalanya, bukan berati dia benar-benar merelakanmu, hanya saja itu satu-satunya cara agar kau berhenti bicara.
"Gomawo, Min Yoongi. Aku ngantuk, aku mau tidur sebentar." Ucapmu pelan.
"Eoh, tidurlah." Yoongi memperetar pelukannya ditubuhmu dengan tanganmu yang menggenggam tangannya. Hangat, rasanya tidak ada selimut didunia ini yang mengalahkan kehangatan pelukan Yoongi.
"Y/n~ah... sayang.." Yoongi memanggilmu pelan, namun tidak ada jawaban.
"Kim y/n ah..." Yoongi mengusap pipimu pelan. Jantungnya mulai berdegup kencang ketika menyadari genggaman tanganmu melemah.
"Kau... kau hanya tidurkan? Sayang..." Yoongi membawa tubuh dinginmu kedalam pelukannya, berharap kau membuka mata.
'Anyeong... Kim Y/n ' Batin Min Yoongi seraya menjatuhkan air matanya.
~end~
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS IMAGINE
RomanceKumpulan IMAGINE BTS x you Karya all admin BTS_WORLD . . . . Baca aja jamin gak nyesel deh p.s Mimin naronya asal, tapi nanti di akhir suka ada perapihan, jadi kalau mau tau sudah baca apa belom, tandain dengan vote atau comment yaa, sebagai penghil...