JUNGKOOK

3.7K 305 6
                                    

Kau berjalan mencari kekasihmu Park Jimin di dalam gedung Big Hit. Beberapa jam yang lalu ia bilang ada rapat dengan pendiri Big Hit Entertaiment itu dan sampai detik ini kau belum bertemu dengannya.

"Noona?"

Merasa terpanggil kau menoleh. "Eh Kookie?"

Pemilik nama lengkap Jeon Jungkook itu tersenyum manis. "Noona cari siapa?"

"Jimin Kook, lihat?"

"Tadi masih di dalam sana sama Sejin Hyung." Golden maknae Bangtan itu menunjuk pintu di depanmu. "Tapi Kookie enggak tahu lagi." Dia menggaruk lehernya sebentar. "Mau Kookie masuk ke dalam, lihat Hyung?"

"Ah- enggak usah Kook, biar Noona tunggu aja di sini." Sebuah kursi tunggu beralas busa empuk menjadi pilihanmu.

Tanpa disangka Jungkook pun ikut duduk di sampingmu.

"Kau tidak latihan?"

"Enggak, mau nemenin Noona aja."

Kau tertawa di sebelahnya. Memainkan kedua kakimu.

"Udah lama ya Noona." Setelah hening yang nyaman cukup lama, Jungkook membuka pembicaraan kalian.

"Lama apa Kook?"

"Kaya gini."

Masih menatapnya heran kau kembali bertanya, "Kaya gini gimana?"

"Duduk di depan ruang latihan, nungguin Kookie selesai ngedance." Jungkook menoleh, menatap dalam matamu yang terpancar rindu di matanya.

"I-itu, sudah lama Kook." Kau mengalihkan pandanganmu ke arah lain.

"Iya, makannya Kookie kangen." Sebuah helaan nafas terdengar dari yang paling muda.

Kau masih menetralkan debaran jantungmu sampai sebuah kalimat sukses membuatmu terdiam.

"Kookie kangen bekal buatan Noona."

Dan kini kau menahan nafasmu.

"Kookie kangen liat Noona nungguin Kookie selesai latihan, kita pulang bareng."

"Kook.. hentikan."

"Kookie tahu pas Noona ngejauh, tapi Kookie enggak ada hak buat pertahanin Noona, pas sadar.." Kau membalikan badan penasaran dengan ucapan Jungkook. "..pas sadar Noona udah jadi milik Jimin Hyung." Dia memaksakan senyumnya dan itu membuat hatimu pilu.

"Sekarang udah enggak ada celah di hati Noona buat Kookie?"

Kau kembali menegakan badan menatap dinding putih di hadapanmu. "Kook.." Tahu Jungkook akan mendengarkan tanpa menyahuti panggilanmu, kau melanjutkan setelah hela nafas panjang. "Kau tahu hati Noona hanya milik siapa sekarang.."

"Jimin Hyung, Noon.. Kookie benar kan?"

"Iya." Sepenuhnya hatimu hanya untuk pria itu. "Kalau ada celah, mau buat apa Kook?"

"Buat Kookie, Noona.. Buat nyimpen hati Kookie yang sakit waktu Noona milik Jimin Hyung-"

Sebuah senyum kau paksakan. "Kookie sakit Noona sama Jimin?"

"Iya.."

"Noona juga sakit dulu diabaikan sama Kookie." Mata Jungkook terbelak. "Noona buatkan Kookie bekal tapi tidak kau habiskan, Noona tanya kapan Kookie selesai latihan tapi tidak kau jawab.. alhasil Noona terus menunggumu sampai malam dan pulang bareng?" Kau menarik nafas sebelum mengempasnya. "Pulang bareng apa Noona yang antar Kookie pulang?" Kenyataan bahwa rumah kalian tidak searah.

"...mianhe."

"Kookie enggak harus minta maaf."

Jungkook mengangguk.

BTS IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang