YOONGI SMUT

14.8K 329 2
                                    

"Sudah berkali-kali aku ingatkan jangan begadang ngerjain tugas."

Kamu menghentikan ketikanmu pada leptop. Meringis menatap pemilik surai dark blue yang tengah menatapmu kesal, melipat kedua tangannya di dada telanjangnya.

"Oppa bangun ?" Tanyamu.

"Engga. Masih tidur. Ini arwahnya berkeliaran." Kamu ingin terkekeh sebenarnya, jika saja tatapan tajam itu tidak sedang menghujanimu.

"Sini? Duduk temani aku?" Kamu menepuk nepuk sofa kosong disampingmu.

Untungnya, Yoongi menurut.

"Akhir-akhir ini gulingku hilaang."  Namun bukannya duduk, dia malah rebahan di pahamu. Sontak leptopmu tergeser disamping. Alamat tugas tidak akan beres.

"Mianhe, sistem kebut semalam sepertinya sudah mendarah daging di tubuhku." Kekehmu lalu mulai mengetik kembali.

Yoongi membalikkan badannya menatap perutmu.

"Oppa, nyalain aja tvnya kalau bosan."

"Di sini kapan ada baby ?"

"Eh ?" Heranmu melihat Yoongi menunjuk-nunjuk perutmu dengan telunjuknya.

"Padahal aku udah rajin kirim pasukan ke sini."

Kamu terkekeh mengelus surainya. "Pasukannya gugur, benteng pertahanannya terlalu kuat."

"Ah aku tau caranya biar ga sks terus."

Jenius Min muncul. Kamu selalu suka dengan ide cemerlangnya. "Apa?"

"Kamu dalam kukungan Oppa semalaman." Namun terkadang tidak semuanya ide cemerlang.

"Min Yoongi, berhentilah menggangguku setiap malam." Kamu ingat lebih dari dua kali, ketika kamu terjaga seperti ini berakhir dengan Yoongi diatasmu tengah berseringai ria.

"Hanya abaikan aku." Yoongi membelai perutmu. Mengangkat kaosmu sedikit lalu menjilati permukaan kulitmu seperti anak anjing.

"Oppa, hentikan aku mohon aku tidak ingin dapat nilai C." Kamu memohon. Berhasil? Tentu tidak. Telinga Yoongi itu mendadak tuli jika sedang ingin bercinta.

"Sudahku bilang, abaikan saja aku." Ucapnya lalu memasukkan kepalanya kedalam kaos besarmu- Kaos Yoongi yang kamu pinjam tepatnya. Lalu apa kamu harus mengabaikannya dan tetap mengerjakan tugas disaat kini tangan dan bibirnya tengah bermain dengan kedua payudaramu?

"Ngh.. oppa. Nghh.." Kau mendesah saat Yoongi dengan nakalnya menjilati putingmu, ada sensasi geli sekaligus nikmat yang menjalar ditubuhmu. Dan akhirnya kamupun menyerah, untuk apa mengerjakan tugas disaat kenikmatan sedang menantimu? Kau menyimpan leptopmu diatas meja- membuka kaosmu-lau menarik wajah Yoongi dan menciuminya.

"I know you couldn't resist it girl." Yoongi menyeringai disela kegiatan berciuman kalian.

"Kamu fikir aku bisa tahan disaat kau bermain dengan payudaraku seperti tadi? Sekarang lihat pembalasanku, apa kamu bisa tahan saat aku memanjakanmu seperti ini." Kamu mendorong tubuh suga hingga tertidur, lalu melepas calvin klein hitamnya dan membuangnya kelantai.

"Waw, apa yang kau.. Ngh.. y/n.. aaah.." Yoongi mendesah saat kamu memainkan miliknya dengan tanganmu lalu memasukkannya kedalam mulutmu. Ingin tahu keadaan Yoongi sekarang? Ia tengah mendesahkan namamu dengan sesekali memaju mundurkan pinggulnya mengikuti alur permainan mulutmu.

"Y/n.. aaah... shit kau.. nikmat.. ngh..." Yoongi menekan kepalamu, hingga kau merasa miliknya berada dipangkal tenggorokkanmu dan beberapa saat kemudian mulutmu banjir dipenuhi cairan putih miliknya.

Kau merangkak menuju wajah Yoongi, kini kau berada diatasnya. "Kau lelah?" Tanyamu. Sedangkan yang ditanya masih menutup matanya rapat, dan mengatur nafasnya.

"Biarkan aku beristirahat lima- ah tidak satu menit saja."

"Ciih, biasanya kamu tidak pernah membiarkanku beristirahat sama sekali. Begini saja kau sudah lelah." Ejekmu.

"Hei, kau meremehkanku huh?" Secepat kilat Yoongi membalikkan tubuhmu- melepaskan celana tidur dan dalamanmu.

"Ahhh... Yoongi..." Desahmu saat jemari Yoongi bermain dimahkotamu, memasukkan dua jari sekaligus tentunya terasa sakit. Sungguh kamu sangat menyesal karena meremehkannya tadi. Seolah kau menyalakan api diatas minyak tanah.

"Tolong buka bajuku." Seolah terhipnotis kamu menuruti perintahnya. Jemarinya sudah tidak berada dimahkotamu. Yoongi mengecup kening- hidung- bibir-menjilati lehermu –mengulum kedua payudaramu bergantian- mengecup singkat perut- hingga akhirnya sampai pada mahkotamu. Yoongi melebarkan kedua kakimu, lalu membenamkan kepalanya dimahkotamu.

"Nghhhh... aaaaaaaaahh,, Yoongi.." Kamu mendesah keras saat gelombang kenikmatan menghampirimu. Pelepasanmu yang pertama.

"Kau lelah?" Tanya Yoongi dengan posisi seperti yang kamu lakukan tadi padanya.

"Biarkan aku beristirahat, aku—"

"Tidak ada istirahat." Yoongi menarik tubuhmu, mendudukkannya dipangkuan Yoongi. Kamu bisa merasakan miliknya sudah sangat mengeras.

"Ahhhh..." Kalian mengerang bersamaan saat Yoongi memasukkan miliknya padamu.

"Kenapa--- nghhh—kau masih saja sempit?"

"Bukankah kau suka?"

"Sangat.. ahhhh... " Yoongi mulai menggerakkan pinggulnya saat miliknya sudah terbenam sempurna didalammu. Kau mengecup kulit leher Yoongi yang basah dan memberikan tanda merah disetiap lekukannya.

"Sayang aku mohon—ahh jangan dileher. Besok aku ada Fansign nghhh---" Desahnya, namun kamu mencoba berpura- pura tuli. Sebuah tanda merah dengan jelas tercetak disebelah kiri.

"Maaf aku tidak mendengar." Ucapmu lalu tersenyum menyeringai.

"Wanita nakal." Yoongi memukul pantatmu lalu mempercepat pergerakannya. Tangan kanannya ia gunakan untuk menahan pinggulmu, sedangkan tangan kirinya ia gunaan untuk meremas payudara kananmu dan yang kiri di kulum oleh mulutnya. Yoongi bukan bayi, tapi entah kenapa ia selalu bertingkah seperti bayi yang kekurangan ASI saat melihat payudaramu. Ia menggigit, mengulum lalu menjilati dan terus seperti itu.

"Yoongi cepat.. nghhh--- aku hampir sampai."

"Sebentar lagi." Yoongi menidurkanmu, mengangkat kaki kirimu dan meletakkannya dipundaknya. Memudahkannya untuk memaju- mundurkan miliknya.

"Yoongi disana---- aaah faster—" Lenguhmu saat Yoongi menyentuh G-spotmu.

"Disini? Euh---ngh.." Yoongi menghentakkan miliknya kasar beberapa kali hingga cairan miliknya keluar begitu juga denganmu. Yoongi menjatuhkan dirinya diatasmu dengan lemas. Kau masih bisa merasakan cairannya keluar membanjiri rahimmu. Sepertinya sangat banyak.

"Aku harap salah satu dari jutaan tentara ini akan menjadi little Yoongi."

"Aku berharap aku tidak mendapat nilai C ditugas ini." Ucapmu membuat Yoongi terkekeh.

"Tenang sayang, aku akan membantumu besok. Sekarang tidurlah." Yongi melepaskan kontak kalian lalu menyelimuti tubuh kalian dan kau teridur dipelukannya.

-END-

BTS IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang