JIN

1.8K 120 1
                                    

"Sayang temenin aku ke pasar yuk." Kim Seokjin, kekasih terhensem-mu membangunkanmu dengan cara tak manusiawi. Menggendongmu di bahu lebarnya.

"Oppppaaaaaaaaaa." Kantukmu hilang. Jelas, bagaimana tidak, kau yang masuk berbalut piyama tidur berselimut bed cover tebal tiba-tiba melawan gravitasi dan kini kepalamu di punggung lebarnya.

"Ayo putri pemalas, kita belanja."

"Turunkan aaaaakuuuuuu."

"Shiro. Kau pasti akan berlari dan bercinta dengan kasur."

Ugh. Sialnya benar. Umpatmu.

"Lagi pula Oppaa, kenapa tiba-tiba kita harus ke pasar."

"Isi kulkas kita abis Sayang. Kau tidak lihat?"

Ya mana mau kau tahu. Dapur adalah kerajaan kedua Kim Seokjin selain ruang kerjanya. Jin yang enggan membuat dapurnya berantakan seperti kapal pecah memilih untuk memasang spanduk yang bertulisan.

'Kekasihku, jaga jarak aman dapur - dua meter!'

Itu beneran, tulis tangan plus cap bibir Pria bermarga Kim itu.

"Turunkan aku, aku tidak punya alasan untuk menghindar sekarang. Ya kita ke pasar."

Jin menurutimu. Menurunkanmu untuk berganti pakaian sementara dia men-list belanjaan apa yang harus dibeli.

Selang lima belas menit.

"Sayaaaaaaaaaaaang." Teriaknya merasa kau terlalu lama.

"Tunggu sebentaaar." Kau masih sibuk di dalam kamar. Karena ini hari minggu yang berarti waktumu mencuci karena seminggu pakaian kotor menumpuk. Kau bingung memakai baju apa untuk pergi.

"Lama." Dia menghampirimu. "Kenapa masih berbeha huh?"

"Oppa, bajuku dress semua, aku tidak mungkin ke pasar pakai baju ituuu."

Jin melangkah ke arah lemarinya. Mengeluarkan satu stel baju olahraga warna merah muda. "Pakai."

Tidak punya alasan, kau memakainya walau kebesaran.

Tidak butuh waktu lama, kalian kini berada di pasar.

"Wahhhh, Tuan Kim sekarang ke pasar." Ibu ibu serta gadis muda di pasar tradisional itu menghampiri kekasihmu.

"Belanja mingguan ya Oppa." Cicit yang lain dan kau jengah. Centil. Pikirmu.

"Eh tumben ga sendiri." Satu dari mereka menyadari kehadiranmu di belakang Jin.

"Siapanya?"

Jin berniat membuka suara.

"Ohh, pasti pembantunya ya." Ucap satu diantara mereka yang memindaimu dari ujung ketombe hingga ujung kuku kaki.

Mukamu memerah, telingamu seakan keluar asap. "YAKK!!!"

Seokjin yang tahu kau akan meledak menahan lenganmu dan menarikmu dari kios di sana.

"Yakk!!! Oppaaa!!! Emang aku terlihat seperti pembantu huuhhhh!!!"

"Enggakk Princess enggakk."

"Enak ajaaa!! mereka kalau lihat itu pakai mataaa!!!!!"

Jin terus menyeretmu keluar pasar.

Acara berbelanjanya mungkin akan ditunda.

"Jelas jelas aku lebih caantikk dasar wanita caladineee!!!!!!!!!"

Pergerakan Jin terhenti. "Caladine?"

"Iya! Gatel!"

"Pffft." Dia menahan tawanya. "HUAHAHAHAHHAHAAHHAHAHAHAHAHHAAHHAHAHAHAHAHA."

Kau terdiam menatap Seokjin tertawa puas. "Pokoknya!! Mulai besok, jangan belanja di sini lagi!!!" Finalmu yang kemudian masih meninggalkan Jin di tempat parkir yang juga masih tertawa.





=END=

BTS IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang