MIN FAMILY

3.3K 155 3
                                    

- part 8 -

Suga masuk ke dalam kamar, bersenandung ria dengan secangkir kopi di tangan kanan.

Sebelum akhirnya ia menyadari mendapat tatapan tajam darimu.

"Ada apa dengan mukamu ? Seperti seorang pembunuh saja." Ucapnya diam di depan pintu.

"Oppa astagaaa, aku baru saja selesai mandi dan kamar ini wangi buah-buahan dan Oppa masuk bawa kopi. Kan kamarnya jadi wangi kopiiiiii." Kesalmu melihat Suga yang bukannya keluar malah berjalan masuk.

"Lalu kau tinggal mandi lagi. Beres kan."

Sebuah bantal melayang tepat mengenai kepala Min Suga.

"Baby girl, kau jahat sekali sama Daddy." Ucapnya meringis mengambil bantal di sampingnya.

"Enyahlah manusia dingin." Ucapmu kesal memakai baju tidurmu lalu duduk di kasur. Memasang earphone mendengarkan lagu mungkin bisa menghilangkan amarahmu. Min Suga kalau sudah kumat nyebelinnya emang suka bikin naik darah.

Suga tertawa melihat ia berhasil menjahili istrinya.

"Sweety sini deh."

Kamu diam mengabaikan ucapan Suga.

"Sweety~"

"..."

"Baby girl~"

"..."

"My Sweetheart~"

"..."

"Yeobooo~"

"..."

"Ih cantik cantik budek."

Bantal lain mendarat kali ini di muka Suga. "Yaaaaak!!!! Senang sekali sih melempar bantal." Omelnya mendapat ciuman gratis dari benda berbulu itu.

"Siapa yang ngeselin huh." Kamu balas mengomelinya.

"Muka tampan suamimu nanti rusak gimanaa. Hidung misalnya yang kena, atau telingaku lagi gimana." Ucapnya seraya berjalan ke kasur. Menaruh kedua bantal lalu tiduran di pahamu.

Kamu bergumam tak jelas. Bodo amat. Emangnya gue pikirin. Serah Min Yoon. Dasar nyebelin.

Menghiraukan cercaanmu, dia lebih memilih membuka tablet besar kesayangannya. "Sweety coba baca ini deh." Dia mengarahkan papan talenan (red : tablet ipad keluaran terbaru milik Min Suga) dan membaca sebuah artikel.

'Ditemukan Cara Mengetahui Wanita yang Selingkuh.'

Bunyi artikel tersebut.

Kamu mengerutkan kening. "Apa maksudnya Oppa ?" Kenapa tiba-tiba Min Suga memberimu artikel semacam ini. Jelas kamu belum sedang berselingkuh. Oke ralat-- Tidak sedang berselingkuh.

"Jadi ada artikel yang bilang," Suga mengambil tabletnya dari genggamanmu. "Pakar genetika, Robert Guilhem sekaligus pemimpin Albert Einstein College menemukan metode untuk mengetahui dan menyelidiki rekam jejak kegiatan intim seksual pada wanita."

Kamu menyimak.

"Hasil penelitiannya menyimpulkan hubungan intim seksual menyebabkan laki-laki meninggalkan sidik khusus pada perempuan. Dan itu sidik jari."

Kedua alismu bertaut heran. Bagaimana caranya.

Suga kembali membaca, "Dia menyatakan jika pasangan suami istri tidak bersetubuh, maka tanda/sidik khusus tersebut akan hilang secara perlahan-lahan antara 20-30 persen dan akan benar-benar hilang setelah tiga bulan berlalu. Karena itu wanita baru akan siap menerima rekam sidik laki-laki lain setelah tiga bulan."

Masa iya.

"Bukti empiris ini mendorong Robert Guilhem melakukan penelitan dan pembuktian lain dengan cara acak pada wanita-wanita malam yang rentan melakukan hubungan bebas dan pada wanita-wanita rumahan yang tidak melakukan hubungan bebas.

Dalam studinya, ia menemukan bahwa setiap wanita malam memiliki jejak sidik dua hingga tiga laki-laki. Ini bisa dikatakan wanita-wanita itu melakukan hubungan intim selain dengan pasangannya yang sah. Sedangkan pada wanita-wanita rumahan hanya mengandung satu jejak sidik khusus dari pasangan mereka saja."

"Waw ? benarkah ?" Tanyamu takjub Bagaimana bisa cuma sidik jari mempunyai hal menakjubkan seperti itu.

"Kau mau mencobanya ?" Suga menaikan alisnya. Menantangmu.

"Haish." Kamu mencubit pipinya.

Suga meringis. "Tapi ada hal yang lebih lucu Sweety."

"Apa?"

Suga kembali membuka tabletnya yang mati. "Ia pun melakukan penelitian yang sama pada istrinya, dan ternyata istrinya memiliki tiga rekam sidik laki-laki, dengan kata lain istrinya berselingkuh."

"Omoooooooo." Kamu menutup mulutmu. Turut berduka dengan kabar menyedihkan itu. Iseng sih neliti istrinya sendiri.

Suga tertawa melihat reaksimu. Dia bangun lalu beranjak menindihmu di kasur. "Well, kau mau mencobanya ?"

"Apaan?" Kamu hanya bisa mundur sampai badanmu yang semula bersandar kini telentang di bawahnya.

"Diteliti apakah ada sidik jari selain milikku." Ucapnya intens kemudian menindih dirimu.

"Ya Tuhan, kau tidak percaya denganku Oppa ??"

"Siapa tau, aku kan sibuk keluar negri."

"Tega." Cicitmu sebal.

Suga tertawa melihatmu mengerucutkan bibir. Dikecupnya sekilas bibir ranummu. "Aku percaya." Kekehnya masih di depan bibirmu, membuat nafas mint bercampur aroma kopi menerpa indra penciumanmu.

Kamu tersenyum mengalungkan kedua tanganmu di lehernya. "Tapi kalau misalnya ada, Oppa bakal marah ?"

"Tentu saja." Dia berpura-pura sebal, walau tau kamu bercanda. "Tapi aku tidak akan memarahimu." Kamu menautkan alis bingung.

"Karena akan kututup semua sidik jari itu dengan sidik jari milikku." Lanjutnya kemudian memasukkan tangannya ke dalam baju tidurmu.

"Ahhh, Oppa mah nakal ugh." Desahmu begitu saja ketika tangan besarnya menggerayangi seluruh tubuhmu. "Aku bilang kan misal--Ahh Oppaa."

"Tidak ada salahnya kan kalau sekarang aku menandaimu sebanyak mungkin?" Tanyanya santai melihatmu yang menggeliat akibat jemarinya bermain ditubuhmu.

Memang tidak salah sih. Tapi kan..

BTS IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang