JHOPE

6.2K 331 2
                                    


“Sayang..”  Suara kekasihmu Hoseok sedikit menganggetkanmu yang sedang membaca buku.

“Nee, aku dikamar.” Kau berteriak dari dalam kamar.

“Hai..” Hoseok tersenyum dari balik pintu, mengintipmu dengan hanya memperlihatkan kepalanya.

“Kapan datang?”

“Baru saja, aku kangen makanya pulang dari Jepang langsung kesini.”  Hoseok berjalan kearahmu lalu duduk diatas kasur bersamamu.

“Memangnya tidak ada jadwal lain?”

“Ti—yah tanganmu kenapa?” Tanyanya terkejut ketika melihat tangan kirimu yang dibalut perban.

“Aaah ini, bukan apa- apa. Hanya luka kecil.”

“Kalau luka kecil kenapa tanganmu sampai diperban seperti ini?”

“Uhm... memang bukan apa- apa. Hanya patah tulang.”

“Hanya? Oh my god. Kapan? Jatuh dimana? Kenapa tidak memberi tahu aku?”

“Tiga hari yang lalu, saat naik motor pulang kerja.”

“Apa aku masih kekasihmu?”

“Nee? Kenapa kau bertanya seperti itu? Tentu saja kau kekasihku.”

“Lalu kenapa kau tidak bilang kalau kau sakit?”

“Aku tahu kau akan bersikap seperti ini, makanya aku tidak bilang.”

“Lalu kau ingin aku bersikap seolah tidak peduli ketika aku melihat kekasihku sendiri sakit?” Kau hanya  menunduk, mendengar ucapan Hoseok. Hoseok benar, bukankah memang sudah sewajarnya ia cemas.

“Kau marah?” Kau menyenderkan kepalamu dibahu Hoseok.

“Akukan sudah bilang kalau ada apa-apa bilang. Jangan membuatku seolah-olah aku adalah kekasih yang tidak memperdulikanmu.” Jujur melihat raut wajah Hoseok yang sedang cemas seperti sekarang ini benar-benar membuatmu sangat tersentuh.

“Kau tersenyum? Kau senang melihatku cemas? Waaah daebak. Kau memang senang melihat orang lain cemas.”

“Bukan begitu, hanya saja aku seperti melihat diriku ketika sedang mencemaskanmu.”

“Heiish, kau benar-benar menyebalkan.”

“Maaf yah.” Kau mengecup bibirnya, berharap dimaafkan.

“Dimaafkan jika kau melakukan hal tadi sedikit agak lama.” Hoseok memajukan bibirnya, menunggu respon darimu.

“Tciiih, kesempatan.” Ejekmu, namun tetap saja kau menuruti keinginannya. Menangkup wajahnya dengan kedua tanganmu, kau mendekatkan wajahmu padanya lalu menciumnya.

Tentu saja saat ini Hoseok tengah tersenyum, Dia tidak pernah bisa berlama- lama marah padamu. Hoseok menggigit pelan bibir bawahmu, meminta izin untuk menyapa lidahmu. Sesekali Hoseok menarik nafas melalui muutnya lalu kembali menciummu.

“Janji lain kali kau harus memberitahuku apapun yang terjadi! Mengerti?” Ucap Hoseok saat bibir kalian terpisah, namun wajahnya masih tetap beberapa inci didepanmu.

“Nee.” Kau mengangguk sebelum kembali menciumnya.

_END_

BTS IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang