NAMJOON

4.2K 284 1
                                    

"Kami pulaaaaang." Putri kecilmu Kim Nary masuk ke rumah yang disambut dengan pelukan manis dari Ayahnya. Kim Namjoon.

"Bidadariku sudah pulang semuaaa." Cium Namjoon dipipi putrinya.

"Daddy, daddy masih simpan baju Ry sama boneka-boneka Ry ?" Tanyanya.

Namjoon mengangguk. "Masih dong Princess."

"Dimana?" Tanyanya.

"Gudang Sayang."

"Ry ambil ya Dad." Tanpa meminta jawaban Namjoon putrimu itu melesat menuju gudang rumah kalian.

"Hey." Namjoon menghampirimu yang sedari tadi termangu depan pintu.

Kamu tersenyum sedikit. Terlihat sangat terpaksa dan Namjoon tahu ada yang tidak beres dengan istrinya.

"Kenapa Sayang ?" Tanyanya menarik pelan dirimu agar terduduk di sofa ruang tamu.

"Aku saat perjalanan pulang sama Ry tadi." Kamu memulai cerita, kepalamu disenderkan nyaman di bahunya. "Melihat dua anak kecil, kakak beradik, tiduran di emperan toko Oppa." Lirihmu berusaha menahan tangis mengingat kejadian tadi.

"Compang camping, lusuh, emperan toko kan dingin Oppa." Air matamu tertahan, Namjoon mengusapnya perlahan. "Adiknya tidur dipangkuan sang kakak, meringkuk, dingin pasti dingin, mereka tidak punya selimut bahkan beralaskan koran." Air matamu jatuh setetes.

"Ry tadi belanja beli selimut baru, Oppa tau? Anakmu itu, anak kita, tanpa pikir panjang langsung ngasih selimut baru dia ke mereka, semua jajanan dia, snack, minuman," Airmatamu yang lain turun menetes. "Ry bilang dia akan memberi sebagaian bajunya, bonekanya untuk mereka."

Namjoon mengelus kepalamu sayang. Mengusapnya menenangkan dirimu.

"Boleh kita adopsi mereka Oppa? Mereka tidak punya tempat tinggal.."

"Istriku..." Masih mengusap kepalamu dia kembali berbicara dengan nada yang pelan. "Rumah kita sudah penuh dengan ada aku, kamu, Ry, di kecil Ryan..."

"Tapi mereka-"

"Kita bisa bawa mereka ke panti asuhan." Kamu mengangkat kepalamu menatapnya. 'Benarkah?'

"Ya benar." Jawab Namjoon dengan senyumnya. "Aku tahu panti asuhan terbaik di kota ini."

Kedua matamu berbinar mendengarnya. Namjoon suamimu, suami yang paling bisa diandalkan, suami yang penuh dengan kasih sayang, suami yang pasti menularkan sifat pedulinya pada putri kalian.

"Kajja, sebelum Ryan bangun, kita bantu-bantu Ry beres-beres."

Kamu mengangguk mengusap kedua pipimu yang berbekas airmata.

"Ibundanya Ry cengeng yaa." Dia terkekeh seraya mengusap pipimu, membantumu.

"Aku udah tahan ga nangis disana tau."

"Kkkk araso. Kajja." Dia menarikmu menuju gudang menemani malaikat kecil kalian yang benar-benar berhati malaikat.

-end-

BTS IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang