JIMIN

2K 89 0
                                    

'Park Jimin dikabarkan tidak ikut konser di Macau.'

Sebuah artikel di sosial media yang kau dapat kala siang menjelang dan kau merasa ini bukan pertanda baik.

'Perusahaan mengumumkan Jimin akan tampil di The Wings Tour in Macau, tapi dia tidak akan ikut performa dance.'

Jantungmu berdebar, kemarin kau mendapat foto Jimin limbung di bandara dan sekarang dia tidak akan ikut dance meski tetap tampil di konser. Itu berarti kekasihmu itu tidak dalam kondisi baik.

"Jim please angkat.." Lirihmu. Ini sudah ke kali sekian semenjak kabar Jimin di bandara dia sama sekali tidak bisa dihubungi.

"Nomor yang anda tuju-" Kau mematikan ponselmu kesal. Taehyung juga tidak bisa dihubungi dan kau terlalu canggung untuk menanyakan kabar Jimin ke member Bangtan maupun ke menejer mereka.

"Semoga dia baik baik saja." Finalmu akhirnya memutuskan Jimin untuk menghubungimu terlebih dulu.

Sementara itu di Macau.

"Jim." Taehyung menghela nafasnya lelah. "Tunanganmu itu mengubungiku terus, sampai kapan aku harus mengabaikannya."

"Setidaknya sampai konser selesai Tae."

"Kenapa?"

"Aku tidak mau dia khawatir."

"Justru kalau kau tidak menghubunginya, dia akan khawatir Jimin-ah." Kim Namjoon selaku leader dalam grup duduk di hadapan Jimin bersampingan dengan Taehyung.

"Tidak Hyung, dia pasti khawatir kalau tahu aku sakit di sini."

Namjoon ikut menghela nafas saat adiknya kesayangannya ini sangat keras kepala.

"Yaudah sekarang kau istirahat Jimin-ah."

Jimin menggeleng. "Kita cari rumah sakit lain Hyung."

"Tidak Jim, kau hanya butuh istirahat."

"Shinyuk PD-nim sudah mengizinkanmu istirahat Jim."

"Tae benar, semuanya sudah diurus kau tidak akan tam-"

"Tidak Hyung!!! Aku mau tampil! Rumah sakit yang itu tidak becus! Kita cari rumah sakit lain." Jimin memotong ucapan Namjoon dan kedua pria lainnya di sana menghela nafas. Tidak ada yang bisa mengalahkan Jimin jika keras kepala.

"ARMY pasti mengerti Jim kalau kau tidak tampil." Cicit Taehyung memapah Jimin keluar ruangan-mereka benar mencari rumah sakit lain.

"Selain ARMY ada seseorang lain yang aku khawatirkan Tae."

Taehyung menaikan satu alisnya.

"Aku gamau Baby khawatir aku tidak tampil di stage."

"Kalau kau tidak mau dia khawatir, angkat telfonnya dan bilang kau baik-baik saja."

Jimin terdiam saat mobil van yang diisi oleh lima orang-Jimin, Taehyung, Namjoon, Menejer dan seorang penerjemah-melaju menuju rumah sakit yang masih buka. Ponselnya sudah berhenti tidak berkedip lagi tanda bahwa dirimu sudah enggan menghubunginya.

"Maaf By." Lirih Jimin kemudian masuk ke dalam rumah sakit.

•••

"Tidak ada yang bisa sembuh secara instan Park Jimin, semuanya butuh proses."

Jimin kembali menunduk. Ini sudah rumah sakit yang kelima dan dia sama sekali tidak mendapat kabar baik yang ingin dia dengar.

"Tapi kau masih bisa berada dipanggung dengan syarat tidak ikut semua koreografi yang ada."

Mata Jimin membulat cerah. "Benar dok?"

"Ya. Aku akan memberikan resep."

Jimin mengangguk antusias sementara Namjoon dan Taehyung tersenyum senang.

•••

"By.."

"Aa!!" Teriakmu saat Jimin akhirnya menelefonmu setelah konser. Kau sudah lihat previewnya di media sosial dan ya, Jimin tetap tampil di panggung.

"Hehehehe."

"Aa kenapa ga angkat- Aa kenapa-" Kau menghela nafas. Tidak ada gunanya memarahi Jimin via telefon. "Mendingan A?"

"Iya By hehe, mianhe."

"Gamau tau aku marah sama Aa."

"Gaada loh orang yang marah tapi bilang-bilang."

"Ada ini A, aku."

Jimin terkekeh disebrang sana. "Aku pulang besok."

"Iya tau."

"By marah?"

"Iya Aaaaaaaa, aku tuh khawatir kenapa gamau angkat telfon aakuuuuuuu."

"Iya Aa salah."

"Yaudah pulang hati-hati."

"Gamau nanyain Aa sakit kenapa?"

"Gamau nanti di rumah aja."

"Hahaha iya Baby Park."

"Udah sana istirahat."

"Hmmm."

"Aku matiin."

"Gaada salam peluk cium dari jauh."

"Ga. A. Da!"

Jimin tertawa renyah. "I love you."

"I hate you too."




=END=

BTS IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang