MIN FAMILY

5.5K 320 3
                                    

- part 2 -

"Caramel."

"Iya." Kamu mengeringkan rambutmu. "Eh apa ?" Merasa tidak mengerti dengan apa yang Suga katakan kamu kembali berujar.

"Hahaha." Dia tertawa memakerkan gigi putihnya. Senyuman yang manis dengan gusi bersih yang terpampang. "Aku suka wangimu Sweety, manis," Dia tersenyum. "Seperti caramel."

Reflek kamu mengendus tubuhmu. Kanan kiri. Biasanya wangimu segar seperti buah-buahan. Tapi kenapa laki-laki di hadapanmu ini bilang wangimu seperti caramel ? "Aku pikir karena sabunmu?"

"Tentu saja." Dia menarik pinggangmu hingga terduduk dipangkuannya. "Kau sudah menjadi milikku maka wangimu sekarang harus sama denganku." Kekehnya mengendus permukaan lehermu.

"Ei, terdengar seperti psikopat Oppa."

"Karenamu." Menyesap potongan lehermu dalam, kau hanya bisa menggeliat tak nyaman.

"Oppa hentikan, aku mau makan." Cacing di perutmu sudah tidak bisa diajak kompromi. Bagaimana tidak, jika berurusan di ranjang dengan Min Suga maka tenagamu akan terkuras.

"Than eat me." Enggan melepasmu kini kepalanya sudah berada di depan dadamu.

"Min Suga berhentilah, aku lapar." Semakin kau mendorongnya, pelukan Suga semakin erat. "Aku juga harus ke kampus."

"Shirooo." Suga membenamkan kepalanya. "Aku masih butuh kamu."

"Semalam kurang apa heumm?" Kamu menyerah, mulai memainkan surai hitam Suga. Halus.

"Bersamamu aku tak pernah puas." Geramnya, dia bingung, selama ini memakai sabun dan sampo yang sama tidak pernah semenenangkan ini ketika kau memakainya.

Kamu terkekeh mendengarnya. Tidak pernah menyangka seorang rapper bermulut pedas menjadi semanja ini dipelukanmu.

"Oppa." Ucapmu menatap jalanan Seoul yang pagi ini sudah mulai ramai.

Suga menjawabnya dengan gumaman.

"Sudah lama tidak mengunjungi keluargamu." Kamu melepas pelukan Suga. Menatap matanya dalam. "Ayo kita ke Daegu, sebelum kau tour dunia. Eommanim juga baru buka resto baru kan."

Suga mengangguk.

Turun dari pangkuan Suga kau segera menariknya. "Kajjaa. Jangan jadi malinkundang yang lupa sama ibunya. Yuk."

Dan Suga mengikutimu untuk mulai merapihkan pakaiannya. Pulang ke rumah sepertinya bukan ide buruk, mengingat dia akan pergi ke beberapa negara. Walaupun bagi Suga. Kau adalah rumah paling nyaman dihidupnya.


-end-

BTS IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang