BTS IMAGINE

SUGA

"Ketularan pacarnya Taehyung deh."

Kamu mengkerutkan kening mendengar celotehan Suga di sore ini. Tidak seperti biasanya. "Apa ?" Tanyamu bingung.

"Itu, baca novel." Dia menunjuk novel dipangkuanmu dengan dagunya.

"Trus ?" Kamu bingung.

"Tae kemaren cerita -Ani, dia ngamuk-ngamuk bilang kalau pacarnya lebih perhatian sama novel daripada sama dia padahal lagi ngedate berdua sekarang aku bisa ngerasain apa yang dia rasain." 

Kamu tahu pacarmu seorang Rapper, namun mendengar dia berbicara dengan satu tarikan nafas tetap membuatmu mengkerutkan kening.

"Novelmu Sayaaang." Akhirnya dia gemas dan mengambil novel dipangkuanmu dan menggantinya dengan kepalanya. "Pulang ?" Tanyanya begitu melihat cover novel.

"Astaga Oppa, kamu cemburu dengan novel ?" Kamu yang baru mengerti menatap Suga tajam.

"Hm."

"Apa kabar aku yang selalu diduakan dengan leptop, piano dan buku-buku lirikmu."

"Ahh.. Itukan beda." Elaknya masih memainkan novelmu. "Apa ini ? Pulang ?"

"Hmm. Pulang." Kamu yang sedikit kesal dengan Suga hanya menjawab acuh, memainkan topi yang ia pakai.

"Pasti ceritanya dia pergi jauh terus pulang, cih klasik." Suga berbalik menghadap perutmu. Berbeda dengan kencan Taehyung yang biasa dilakukan di kafe atau Jhope di taman, Suga lebih suka menghabiskan waktu kalian berdua di dorm atau rumahmu. Hanya berdua.

"Justru bukannya itu yang menarik Oppa ?" Kamu melepas topi yang menutupi rambut hitam legam Suga, mengusapnya lembut. "Bagaimana seorang penulis menuangkan ceritanya yang klasik menjadi suatu yang luar biasa."

Suga mengangguk, membuatmu merasa geli karena rambutnya bergesekan dengan pahamu.

"Pulang.." Lirihnya pelan. "Definisi pulang bukannya kembali ke rumah ?" 

Kamu tahu, sangat tahu, Suga memang tidak terlalu dekat dengan keluarganya, keluarganya tidak percaya dengan mimpi Suga menjadi seorang musisi.

Kamu mengelus pelan rambut Suga. "Oppa tahu definisi rumah ?" Tanyamu lembut.

"Tempat tinggal keluarga. Berlindung " Dia menjawab.

"Tempat dimana kita merasa nyaman." Ucapmu membenarkan. "Tempat dimana Oppa bisa merasakan kehangatan, tempat yang dimana didalamnya terdapat orang-orang yang saling menyemangati, merindukan, tempat dimana kita kembali jika lelah."

Suga mengangguk, membenamkan kepalanya dalam pangkuanmu lebih dalam.

"Bagiku, rumah adalah hubungan kita sekarang ini." Lagi kamu melanjutkan, Suga mengangguk.

"Aku juga Y/n-ah, kamu rumahku." Lirihnya teramat pelan. "Tempat tinggalku, tempatku bernaung berkeluh kesah, tempat aku mencurahkan segalanya."

Kamu tersenyum memeluk Suga erat.

"Y/n-ah."

"Hmm ?"

"Saranghae."

=END=

Vnad