SUGA

8.6K 487 4
                                    

“Gimana ? Cantik ga ?” Kamu memutar dirimu dihadapan Min Suga.

Suga menatap dirimu lamat, dari atas kepala hingga ujung kaki, kemudian kembali melihat kedua wajahmu.

Sejujurnya dilihat seperti itu oleh Suga membuatmu sedikit resah.

"Cantik." Ucapnya berjalan mendekatimu lalu mengusap pelan rambutmu, menuntunnya kebelakang lehermu hingga sekarang bahu kanan serta leher kananmu terekspose dengan jelas. "Aku jadi tidak bisa membayangkan seberapa cantiknya dirimu jika memakai kebaya seperti pengantin itu." Bisiknya pelan tepat di telingamu.

"Yaak, sekarang kan aku jadi pager ayu, ga mungkin lah pake kebaya kaya punya pengantin." Kamu mendorong Suga menjauh.

“Memangnya aku bilang sekarang? Maksudku nanti dipernikahan kita.” Suga melingkarkan kedua lengannya dipinggangmu, memelukmu dari belakang dengan erat.

“Pernikahan kita? Memangnya kamu mau menikah denganku?”

“Memangnya kamu tidak mau?” Suga meletakkan dagunya dibahu kananmu.

“Hmmmm, mau sih. Asal nanti kamu bantuin aku beres- beres rumah, jangan tidur terus.” Kamu mencubit hidungnya yang menempel dipipi kananmu.

“Hmmm tergantung, kalau aku lagi tidur sama kamu mungkin aku ga bisa bantu.”

“Ko gitu?”

“Ya mana mau aku melewatkan kesempatan buat berlama- lama tidur sama kamu.” Suga mencium lehermu pelan.

“Yaah jangan meninggalkan bekas disa—ah...” Protesmu digantikan desahan ketika Suga menyesap kulit lehermu.

“Kenapa?”

“Kamu masih tanya kenapa. Sejam lagi acara dimulai, bagaimana kalau diliat orang.”

“Memangnya kenapa? Potong telingaku jika mereka tidak pernah melakukan ini.”

“Iya tapi aku rasa hanya kamu yang melakukannya ketika kekasihmu sebentar lagi menjadi pagar ayu.” Kamu bermaksud untuk melepaskan lengan Suga dipinggangmu, namun gagal karena suga sudah terlebih dahulu membalikkan badanmu, dan memojokkanmu ditembok.

“It’s because i am different.” Suga menampakkan smirknya, sebelum mendaratkan bibirnya dibibirmu. Kedua tangannya bergerilya di dadamu. Memanjakannya dengan tempo yang bersamaan.

“Oppa..”

“Sssst.. atau orang lain akan mendengar.” Suga kembali menciumimu. Untungmya saat itu bibirmu belum dihiasi pewarna bibir. Jika sudah, mungkin saat ini sudah sangat berantakan.

“Nona, apa anda sudah selesai?” Spontan, kamu mendorong Suga lalu merapihkan pakaianmu yang sedikit berantakan.

“Ah iya... aku sudah..” Ucapmu setengah gugup.

“Aku tidak mau tahu, selesai acara kamu harus segera pulang.” Protesnya sebelum Suga keluar ruangan.



End

BTS IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang