JUNGKOOK

3.9K 347 3
                                    

Sudah hampir setengah jam kau duduk dimeja no. 4, meja dimana setiap hari kau duduki setelah pulang sekolah. Sengaja memang, alasannya agar kau bisa melihat barista tampan yang selalu menyajikan kopi untukmu. Lengan kemejanya yang digulung memperlihatkan urat-urat tangannya yang membuatmu semakin tertarik.

"Kopimu nona." Jungkook memberimu vanilla latte, seperti biasa. "Dan ini waffle hangat with mango vanilla jam." Ia meletakkan piringnya didekat kopimu.

"Aku tidak memesannya oppa."

"Bonus untuk pelanggan setiaku." Ucapnya, membuatmu tersipu malu. Jungkook, seorang barista yang menjadi teman baikmu. Ia tiga tahun lebih tua darimu, dan ia memperlakuanmu dengan baik.

"Gomawo oppa." Kau menghirup aroma kopi yang dibuat oleh Jungkook sebelum meneguknya. "Yaaah~ kopi buatanmu memang yang terbaik oppa."

"Tentu saja, orang memanggilku 'A good handsome barista' bukan tanpa alasan." Ucapnya diikuti anggukanmu, menyangkalpun rasanya tidak perlu Karena kenyataannya memang begitu.

"Y/n-ah, Kau selalu datang sendiri, memang kau tidak punya pacar?"

"Tidak." Ucapmu sambil melahap waffle.

"Kenapa?"

"Karena appa tidak mengizinkanku berpacaran." Jungkook mengangguk. "Oppa sendiri punya pacar?"

"Tidak."

"Kenapa? Kau kan tampan."

Jungkook menahan dagunya dengan telapak tangannya, menatapmu lekat. "Karena aku harus menunggu seseorang untuk mendapat izin dari ayahnya."

"Nee?" Kau menatap Jungkook yang sedang serius menatapmu.

"Jika aku punya pacar, itu pasti kau orangnya."

"Nee?" Jungkook terkekeh melihat expresi terkejutmu. Ia menangkup kedua pipimu dengan tangannya.

"Kau selalu terlihat lucu dengan expresi itu. Dengar, aku serius Y/n-ah. Aku akan menunggumu sampai kau mendapat izin dari ayahmu, lalu aku akan menjadikanmu milikku. Jadi, jangan pernah mencoba untuk melihat laki-laki lain. Kau hanya boleh melihat 'a good handsome barista' ini, mengerti?" Kau masih terdiam, mencoba mencerna kalimat-kalimat Jungkook tadi. Apa ia serius? Atau ia hanya bercanda? "Aku serius Y/n-ah, aku akan menunggumu. Pegang ucapanku tadi." ucap Jungkook, seolah menyadari keraguanmu tadi.

"Nee, arasso." kau mengangguk dengan senyum kikuk.

"Sampai saat itu tiba, tetaplah seperti ini. Bersama, seperti biasa." Kau melihat kejujuran dari matanya, kau mengangguk sekali lagi. Semoga saja ayahmu cepat mengizinkanmu berpacaran.


=END=

BTS IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang