Chapter 4

263 16 0
                                    

Saat devin memasuki kamarnya handphonenya berdering tanda ada panggilan masuk

Devin menghela nafas saat melihat siapa yang menelfonnya saat dia ingin beristirahat. Lalu menggeser tanda hijau dilayar handphonenya dan menaro handphonenya ditelinga.

Hallo' sahut orang diseberang sana.

Kenapa pah?' devin tidak suka basabasi akhirnya langsung menanya ada kepentingan apa papahnya menelfonnya. Iya yang menelfon devin adalah papahnya.

"Sore ini datang kerumah papah. Nanti malam kita di undang makan malam dikeluarga calon istrimu. Jangan lupa. Oke?. Papah tunggu dirumah" ucap papah membuat devin menghela nafas.

"Oke" jawab devin singkat,padat, dan jelas.

Setelah mematikan telepon dari papahnya devin melempar hp nya kekasur. Dan duduk di tepi kasur seraya memijat pelipisnya.

Sebentar lagi aku akan menikah dengan dia. Dia yang aku temui tadi. Dia yang menabrakku. Dia yang marah-marah. Dia yang menyalahkanku. Dia yang aku antar pulang. Dia yang tidak berterimakasih. Dia yang ceroboh. Tapi, Dia juga cantik. Siapa lagi kalo bukan Kenzya Ramanda Stuart Lee. Batin devin.

Karena lelah dengan pikirannya, akhirnya devin mandi untuk menyegarkan dan merilexskan tubuhnya agar pikirannya yang membuatnya pusing hilang.

Devin memilih mandi dengan air dingin agar segar karena abis olahraga pagi.

30 menit devin menyegarkan dirinya. Dan sekarang dia sudah rapih memakai celana pendek sedengkul dan baju polo warna putih yang memperlihatkan otot-otot dadanya.

---

Gadis yang tadi jatuh saat ini sedang tertidur karena kelelahan dan kakinya pun masih sakit akibat jatuh tadi. Gadis itu adalah Ken. Kenzya Ramanda Stuart Lee.

Gadis yang menabrak seorang pria ganteng. Tapi gadis ini lah yang marah-marah. Gadis yang tidak percaya dengan adanya CINTA saat dirinya tersakiti. Gadis yang periang. Gadis yang bentar lagi akan jadi milik orang lain yang belum dikenalnya. Gadis yang selalu menuruti permintaan orang tuanya karena ingin melihat orang tuanya bahagia.

Kenzya bangun saat mendengar pintu terketuk dan namanya di panggil. Iya siapa lagi kalo bukan mamahnya yang membangunkannya.

Tokk...tokk..

Ken?bangun sayang.

Ken? Mamah masuk ya.

Knock..knock

Ken bangun dari tidurnya dan mencoba duduk dan menyenderkan punggunya di pala kasur queen size nya.

"Sayang ini mamah bawa gaun , hills. Kamu pake ya? Malam ini kita ada dinner sama keluarga calon suami kamu. Untuk membicarakan lebih lanjut lagi tentang pernikahan kamu."  ucap Rininta. Mamah Ken.

"Kan gaun ken masih banyak mah. Masih bagus lagi. Kenapa harus buang-buang uang mah?sayang tau uangnya." jawab ken.

"Iya sayang. Tapi mamah mau kamu pake gaun ini. Gaun ini terlihat elegant. Pas untuk kamu pakai. Mamah yakin kamu pasti sangat cantik memakai gaun ini." jawab mamah.

Ken menghela nafas kasar. Susah kalo berbicara dengan mamahnya karena pasti ia akan kalah. Lagipula ia tidak ingin menentang apa perintah mamahnya. Ia hanya mengikuti alur dan takdir yang sudah dikasih tuhan untuknya. Semoga dia mendapatkan kebahagiaan. Lihat saja nanti.

---

Halluuu genggsss???
Maaf baru update. Soalnya banyak kesibukan akhir" ini. Ada shoot  dan gua yg harus belajar untuk ujian. Jadi maap keun kalo words nya pendek. Tapi gue janji. Bakal secepatnya update lagi. Dont forget Vomment gengss. Thxx

Never Alone (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang