Sesuai janji, Mereka akan pergi ibadah ke Gereja. Ia memilih Gereja Katedral St. Stephen, Vienna.
Ken dan Devin menggunakan outfit simple. Dev dengan Kemeja putih dan celana Jeans, dan Ken dengan dress jeans.
Mereka sangat serasi dan sangat cocok.
" Bi, Ken titip Alen ya. Ken sama Mas mau ibadah dulu. " kata Ken pada Bi Yati, seraya menyerahkan Alen ke gendong bi Yati.
" Iya nona, tenang saja. Ini juga sudah bagian dari Tugas ku. " kata Bi Yati dengan tersenyum
" Yaudah bi, Ken jalan dulu ya " pamit Ken dan menyusul Devin yang sudah lebih dulu jalan ke mobil.
Adam membuka kan pintu mobil penumpang untuk Ken. Karena Devin memilih membawa supir daripada menyetir sendiri.
Ken bersender di bahu Devin. Devin langsung merangkul Ken selama di mobil.
-
Mereka telah sampai di gereja. Gereja tidak terlalu ramai. Karena ini bukan waktunya gereja umum. I mean, ini bukan sunday.Jadi yang datang yang hanya ingin mendekat pada Tuhan, seperti Ken dan Dev. Mereka merasa sangat membutuhkan Tuhan. Maka dari itu mereka kesini. Mereka berdiri di depan altar.
Devin melepaskan rangkulan pada pundak Ken. Membiarkan Ken memulai doa nya.
Mereka bersatu dalam doa.
-
Ken menatap Altar, tersenyum. Ia mulai menyatukan jari-jari tangan nya di depan dadanya. Menundukkan kepala, dan memejamkan mata. Memulai doanya.
Tuhan, terima kasih atas berkat yang kau berikan untuk hidup ku. Terimakasih atas kebahagiaan ini, Tuhan.
Kau berikan aku banyak sekali ke bahagia an tiada tara. Suami yang menyayangi ku, anak yang kau percaya untuk aku asuh. Keluarga yang sayang padaku. Dan sekarang kau menitipkan lagi pada ku malaikat kecil ini.
Tuhan, hanya satu mintaku. Jangan ambil kebahagiaan ku,Tuhan. Jangan renggut mereka. Biarkan mereka terus bersama ku dalam suka maupun duka.
Aamiin.
Dalam Nama Tuhan Yesus.
Ken membuka matanya, mengadahkan kepalanya, dan memisahkan lagi jari-jarinya yang tadi sempat menyatu. Menghapus air mata nya yang menetes saat ia berdoa tadi.
Menengok ke kiri tempat Devin berada. Ia tersenyum,
Laki-laki ini Tuhan yang membuatku bahagia setiap detiknya.
Ken duduk dibangku yang ada di situ. Menunggu Devin yang masih berdoa.
--
Devin menatap Altar, dan langsung menyatukan jari-jarinya. Menundukkan kepalanya, dan memejamkan mata nya.
Tuhan..
Sudah lama sekali aku tidak merunduk di depan mu.
Maafkan hambamu yang berdosa ini Tuhan..
Tuhan, aku hanya ingin mensyukuri semua nya yang kau beri atas hidup ku.
Istri ku.
Anak angkat ku.
Dan,
Malaikat kecil kami yang akan segera melihat indahnya dunia ini...
Dan, atas semua kenikmatan duniawi ini. Atas semua harta dan tahta ini.
Maafkan aku Tuhan. Ini sangat lebih dari cukup. Aku saja yang kurang bersyukur kemarin.
Terimakasih sudah membiarkan aku merasakan pembelajaran hidup ini, Tuhan...
Akan ku gunakan dengan sebaik mungkin..
Tuhan,..
Aku mau meminta kepada-mu..
Maaf, aku memang hamba yang tak tau diri..
Minta ku terlalu banyak..
Tapi,
Ini permintaan ku dari sekian permintaan lainnya, Tuhan..
Aku ingin, Istri ku, Kenzya Ramanda, bisa melahirkan malaikat kami dengan lancar.
Itu saja Tuhan.
Aku memohon pada-Mu.
Aamiin..
Devin menghapus air mata yang menetes dengan gamblang di pipinya sebelum ia berbalik dan melihat Ken duduk di kursi gereja..
Devin tersenyum, menghampiri Ken dan mencium puncak kepala Ken.
" Sudah? " tanya Ken
Dev mengangguk dan menggandeng tangan Ken meninggalkan gereja.
Adam langsung membuka kan pintu untuk Tuan dan Nona nya.
Setelah itu mobil berjalan meninggalkan gereja.
" Mau kemana lagi, Tuan? " tanya adam.
Dev menengok ke arah Ken.
" Langsung pulang saja. Aku capek sekali, sudah mulai engap untuk jalan terlalu banyak. " jawab Ken
Dev mengangguk.
--
Haiii
Akhirnya update,,
Seneng banget bisa update lagi hehehe
Maaf kalo ada typo
Atau kesalahan dalam penulisan
Langsung aja vote dan comment ya
Thx u
See yu soon
#23Nov2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Romance" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...