Chapter 63

97 1 0
                                    

Semenjak Devin tahu kalo Ken sedang mengandung anak nya. Protektif nya Devin terhadap Ken bertambah 50%. Ken tidak boleh banyak bergerak, Ken tidak boleh melakukan pekerjaan berat, Ken tidak boleh menggendong Alen terlalu lama.

Ken hanya bisa menuruti apa yang dilarang Devin. Karena itu juga yang terbaik untuk Ken yang sedang hamil muda, dimana kandung annya masih rentan.

Dan semenjak tahu kabar itu pula, Dev memilih cuti seminggu untuk mengurus Ken. Ken sudah melarang tapi Devin tetap Devin. Tidak pernah terbantahkan.

Seluruh keluarga telah mengetahui kabar kehamilan Ken. Dan Dad Ryan ingin langsung berkunjung ke Vienna. Tapi Ken, Melarang. Buat apa ke Vienna hanya untuk bertemu dirinya?

Ken bilang, nanti saja kalau Ken sudah lahiran baru mereka datang ke Vienna. Tapi kalian pasti tau, Sifat bapak dan anak nya tidak akan jauh beda. Mereka sama-sama tidak terbantahkan.

---

Seperti hari ini, diruang tamu Mansion Devin di Vienna. Telah ramai keluarga besar dari Reivano dan Stuart Lee.

Mereka datang ber-ramai-ramai menggunakan pesawat Jet pribadi milik keluarga Reivano.

Ken senang mereka bisa berkumpul bersama lagi. Ada mamah dan papah nya. Ada Demian, Ada Yasmin, dan banyak lagi keluarga lainnya.

Ken merasa sangat diperhatikan dengan mereka semua. Mereka yang saat ini memanjakan Ken. Mereka yang melarang Ken ini dan itu.

---

" Hei, sudah minum vitamin mu? " Tanya Dev yang baru terlihat batang hidungnya oleh Ken.

Ken tersenyum

" Dari mana saja, Mas? " tanya Ken berbalik.

Dev menyolek hidung Ken,

" Jangan balik bertanya pada ku, sayang. " tekan Dev.

Ken menggeleng sebagai jawaban yang tadi Dev tanyakan.

" Ayo kita ke kamar. Waktu nya kamu istirahat. " ajak Dev.

" Bagaimana dengan dad n mom? " tanya Ken.

" Jangan hiraukan, mereka pasti mengerti kau harus banyak istirahat. " jawab Dev yang langsung menggandeng tangan Ken menuju ke kamar.

Ken duduk di ranjang, sedangkan Dev membantu menyiapkan Vitamin yang harus diminum Ken.

Tokk...Tokk..Tok..

Dev bangun dan membuka kan pintu untuk yang mengetuk. Mempersilahkan Bi Yati masuk untuk meletakkan susu yang dia bawa untuk Ken.

Ken tersenyum,

" Makasih Bi " ucap Ken

Bi Yati mengangguk dan tersenyum.

" Ini " kata Dev seraya menyerahkan beberapa Vitamin yang harus di minum Ken.

Ken menerima dengan senang hati dan meminumnya.

" Susu nya jangan lupa " inget Dev. Ken mengangguk.

" Mas, Alen dimana? " Ken benar-benar lupa akan Alen. Dia belum melihatmu sejak keluarga besar datang.

" Alen bersama mama, jangan terlalu banyak pikiran ya. Tenang saja " kata Dev.

Ken mengangguk

" Mas aku kangen sama Alen. Boleh tolong bawa Alen kesini? " tanya Ken takut-takut.

" Aku tidak akan membiarkan kamu kecapekan, sayang. " ucap Dev.

" Tidak.. Tidak.. Aku tidak akan capek. Lagi pula, ada kamu disini Mas. " Ucap Ken meyakinkan.

Dev menghembuskan nafas panjang.

Never Alone (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang