Devin masih di kantor. Karena terlalu banyak kerja sama antara perusahaan lain di sana membuat Dev sulit untuk rehat dari kantor nya. Apalagi tidak ada Roy yang membantu nya di Vienna.
Devin diberi tahu dengan Bi Yati bahwa Ken sakit. Dev langsung menuju ke mansion dan menitipkan kerjaan nya kepada Sekretaris nya.
Dev melihat Ken yang tertidur diranjang dengan muka yang sangat pucat.
Dev duduk di ranjang yang tersisa, lalu mengelus puncak kepala Ken.
Ken yang merasa ada yang mengelusnya pun mengerjapkan mata nya.
Ken tersenyum,
" Hei.. " sapa Ken.
Dev tersenyum,
" Maaf telah membangun kan mu " kata Dev.
Ken hanya mengangguk.
Bi Yati sudah memberitahu kepada Dev, Kalau Bi Yati meletak kan obat di samping nakas ranjang.
" Sudah minum obat?. " tanya Dev.
Ken menggeleng.
" Minum ya, Mas bantuin. " kata Dev.
Kemudian Dev membaca bungkus obat yang ada di ranjang dan mengambil sesuai intruksi bungkus obat nya.
" Sudah makan kan? " tanya Dev.
Ken mengangguk sebagai jawaban. Dia sangat lemah.
Dev memasukkan obat kedalam mulut Ken dan memberikan Air.
Dev tersenyum,
" Anak pintar. " kata Dev dengan mencium kening Ken.
Ken tersenyum.
" Alen dimana? " Tanya Ken yang baru teringat kalau dari tadi Alen tidak bersamanya.
Devin tersenyum.
" Tidak usah memikirkan Alen. Istirahat saja. Biar Mas yang jaga Alen. " kata Dev.
Belum selesai Dev berbicara, Ken sudah bangun dan berlari ke kamar mandi.
Dia kembali memuntahkan cairan dari mulutnya.
Devin menghampiri dengan panik, dan memegang tengkuk leher Ken.
Ken membasuh mulutnya.
Devin menggendong Ken ala Bridal Style dan menidurkan nya di ranjang.
" Istirahat ya, Mas liat Alen dulu. " kata Dev yang diangguki oleh Ken.
Sebelum keluar, Dev menyempatkan mencium bibir Ken.
--
" Bi, Alen dimana? " tanya Dev saat menemui Bi Yati.
" Itu Den, dijaga sama Bi Mel di kamar bawah. " kata Bi Yati yang diangguki Devin.
Devin menuju ke kamar bawah, dan melihat Alen yang berada di gendongan Bi Mel.
" Sini Bi, biar sama saya. " kata Dev seraya mengambil Alen dari gendongan Bi Mel.
Bi Mel menyerahkan Alen.
Alen yang melihat siapa yang menggendongnya pun tersenyum.
Dev mengajak Alen ke kamar nya. Dan duduk di soffa yang ada di kamar, seraya memperhatikan Ken yang tertidur tenang di ranjang.
Ken belum menceritakan bahwa ia sedang mengandung. Bi Yati yang tahu pun tidak memberitahu kepada Dev, karena bukan suatu hal yang harus diceritakan sama Bi Yati.
Dev menatap Alen, ia kembali tertidur di gendongan Dev.
Dev melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 16:00 . Ia membawa Alen ke kamar sebelah dan menidurkan di box baby milik Alen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Romance" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...