Chapter 64

77 3 0
                                    

Mereka kembali ke kamar. Karena Devin menyuruh Ken untuk menghabiskan susu hamil nya.

Ken meminum susu itu hingga tandas. Melirik Dev yang memperhatikannya di Soffa kamar nya

Setelah meletak kan gelas yang sudah habis Ken beranjak pindah ke soffa dan duduk di samping Dev.

Memeluk Dev dari samping. Ken ingin bertanya, kenapa bisa Dev setres dan kembali pada nikotinnya.

" Mas.. " panggil Ken

"Hm? " saut Dev

" Kenapa? Ada apa? Apa yang membuat kamu bisa kembali setres? " Ken memberanikan diri untuk bertanya

Dev mengelus rambut Ken. Tersenyum.

" Never mind. " kata Dev singkat.

Ken kurang puas sama jawabannya Dev. Dia melepaskan pelukannya dan mengubah posisi duduknya menjadi lebih tegak.

" Kamu anggap aku gak sih mas? Kenapa kamu gak cerita kalo ada masalah? Kenapa kamu malah diem aja seolah semuanya baik-baik aja? Seolah kamu gak butuh aku! Iya aku tau aku cuman orang asing bagi kamu. Tapi, aku butuh tau masalah apa yang sedang dihadapi sama Suami ku. "

Tangis Ken pecah. Devin memperhatikan Ken dalam Diam.

" Aku mau kamu berbagi sama aku. Seenggak nya bikin aku tau apa yang buat kamu kaya gini! Kamu pikir, aku gak khawatir? Aku sangat khawatir. Tapi kenapa? Kenapa kamu seolah gak anggap aku ada disini? Kenapa kamu nutupin semuanya?! Kenapa? " kata Ken dengan menggebu.

Air mata nya sudah deras membasahi pipi.

Ken bangun dan keluar dari kamar meninggalkan Devin yang masih mencerna kalimat panjang yang Ken ucapkan

-
Ken pergi ke kamar Alen. Tidur bersama Alen di ranjang Alen.

Ken menangis sambil melihat wajah sang anak angkat nya.

Tidak lama, kamar Alen di ketuk. Ken menghapus air mata nya.

" Masuk " ucap Ken.

Ia melihat ke pintu, melihat sang Mama berdiri disana sambil tersenyum.

Ken tersenyum kembali pada sang Mama. Ken bangun dari tiduran nya.

" Anak mama, kenapa menangis? " tanya Rininta. Mama Ken.

Ken tidak bisa membohongi sang mama. Mungkin air mata nya telah dia hapus, tapi kepekaan seorang Ibu jangan diragukan.

Ken tersenyum.

" Ma, Ken boleh kembali ke Indonesia? " tanya Ken.

Ini keputusan yang Ken ambil tanpa memikirkan kedepannya.

Rininta jelas sangat kaget dengan pertanyaan sang anak.

" Kenapa? " Satu kata 6 huruf yang dikeluarkan Rininta yang artinya dia butuh alasan atas pertanyaan sang anak.

Ken menunduk bingung. Dia gak tau harus memulai cerita dari mana.

Dia hanya menangis didepan sang Mama. Rininta menarik Ken kedalam pelukannya. Membiarkan anak nya membasahi bajunya.

Rininta tau, kalo Emosi anaknya sedang tidak terkontrol karena sedang mengandung.

Rininta mengusap kepala sang anak.

-

Devin mengacak rambut nya Frustasi. Bisa-bisa nya dia membuat Ken yang sedang mengandung menangis.

Dia bangkit dari kamar dan mencari Ken. Ia tau Ken berada dimana.

Di bukanya pintu kamar Alen, dan menemukan Ken yang sedang menangis di depan Rininta.

" Ma, Ken boleh kembali ke Indonesia? "

Itu pertanyaan yang devin dengar yang keluar dari mulut Ken.

Devin menutup pintu nya perlahan. Membiarkan sang Istri bersama Mama nya.

Devin diam di depan pintu kamar Alen. Memejamkan mata nya. Dan merutuki kebodohannya.

Bisa-bisa nya dia menutupi semua masalahnya dari Ken.

Bisa-bisa nya dia membuat Ken menangis.

Dev kembali ke kamar. Membiarkan Ken menenangkan pikirannya dulu.

--

Haiii gais

Akhirnya Update lagi

Kangen bgt ngetikkk

Skrng lagi sibuk" nya heheh

Dan semoga tahun ini bisa tamat atau paling lambat tahun depan deh, aamiin.

Mungkin cerita ini emg gak banyak Konflix nya tapi ya udah Ehhh

Jadi disekolah ku ada literasi, aku literasi cerita ini heheh, jd pas praktek disuruh mengemukakan cerita ini aku hafal karena aku penulisnya heheh...

Makasih buat yg udh baca

Jangan lupa

Vote

Comment

Thx u

See you!!!





Never Alone (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang