Sudah seminggu setelah kejadian dimana semua nya terbongkar. Pernikahan, yang Ken tutupi pada sahabat nya itu, sudah terbongkar. Dan, hubungan mereka semakin baik sekarang.
Devin telah menunjuk-kan banyak perubahan. Tidak ada lagi Devin yang bersifat cuek, tidak ada lagi Devin yang dingin bagai dinding es yang tak pernah tersentuh. Semua sifat nya hilang seiring berjalan nya waktu.
Apakah mereka sudah mulai saling mencintai?
Mungkin.
Mereka hanya butuh waktu. Karena, hanya waktu yang bisa menjawab semua nya.
Dan, Takdir. Takdir, telah menuntun waktu pada kejadian di kehidupan nyata.
---
Ting ting ting
Ponsel Ken berbunyi, tanda ada yang menelpon nya.
Mas Devin.
Ken menggeser garis hijau untuk menjawab nya.
" Hallo.. " Ucap Dev dari sebrang sana, saat telpon sudah di angkat.
" Hallo, Kenapa mas?. " Jawab Ken to the point.
" Istri-ku sedang apa di rumah?. " Tanya Dev.
Begitulah sekarang Devin, dia sangat suka menelpon Ken akhir-akhir ini. Tapi, itu tidak membuat Ken jenuh dengan kelakuan Suami nya.
Ken tersenyum mendengar pertanyaan Devin.
" Aku sedang bersiap untuk ke kampus. " Jawab Ken.
Devin mengangguk'kan kepala nya di sebrang telpon, dia tau Ken tidak akan melihat anggukan nya.
" Oh maaf, aku mengganggu mu ya?. " Tanya Devin dengan nada bersalah.
Ken ingin tertawa, mendengar nada bicara suami nya itu.
" Tidak-tidak. Mas tidak menganggu. Hanya saja aku butuh tau, ada apa Mas menelpon ku?. " Ucap Ken, dan bertanya.
" Aku hanya ingin memberitahu mu. Daddy mengundang kita pada acara Wedding aniversarry-nya. " Jelas Devin.
" Kapan acara nya? Mommy tidak mengabari ku?. " Ucap Ken.
" Dia tidak sempat menghubungi mu Ken. Intinya dia sudah bilang pada ku. Acara nya besok dan nanti aku akan pulang untuk mengajak mu ke Elevine boutique. " Ucap Devin.
" Yasudah, kalo begitu aku tutup ya telpon nya, aku ingin berangkat sekarang. " Ucap Ken mengakhiri telpon nya mereka.
" Okey, hati-hati Ken. " Ucap Devin dan telpon pun terputus.
Ken memasukkan ponsel nya ke dalam tas yang dia pakai untuk kuliah.
" Bi Ken jalan dulu ya, jangan lupa untuk memberi poochie makan. " Ucap Ken berpamitan pada bi Leni.
" Iya nona, Hati-hati. " Sahut Bi Leni dari dapur.
---
Ken sudah selesai dalam bimbingan nya, itu tandanya hanya tinggal satu kali pertemuan lagi dan menyusun skripsi lalu selesai.
Ken berjalan menuju parkiran. Tidak ada janjian dengan Yuneke dan Andita, karena mereka beda jadwal bimbingan walaupun sama jurusan. Akhirnya Ken memutuskan untuk langsung ke Apartement.
30 Menit Ken mengendarai mobil nya dan telah sampai di Apartement. Memang jarak Apartement dengan Kampus Ken sangat dekat, maka dari itu tidak perlu berlama-lama lagi di jalan.
---
" Sudah pulang nona, Apa mau bibi buat kan sesuatu?. " Ucap Bi Leni saat melihat Ken memasuki Apartement.
" Tidak perlu repot-repot seperti itu bi, Ken butuh istirahat sekarang. " Ucap Ken.
" Tidak apa Nona, ini sudah tugas bibi melayani Nona. " Ucap Bi Leni.
Ken tersenyum.
" Terimakasih Bi. Ken pergi ke kamar dulu. " Ucap Ken pamit, dan langsung pergi menuju kamar.
Bukan menuju kamar dia dan Devin, tapi ke kamar dia yang dulu, Kamar Doraemon nya.
Ken merebah kan badan nya di kasur yang dulu pernah ia tempati, dan tidak lama dari itu Ken mulai memasuki alam mimpinya.
---
Devin memasuki Apartement yang dia tinggal kan bersama Ken. Bertemu dengan Bi Leni dan langsung menuju ke kamar.
Dimana Ken?
Ucap Devin dalam hati, dia mencari Istri-nya yang tidak ada di kamar nya itu.
Devin memilih untuk mandi terlebih dahulu,dan akan mencari Ken setelah mandi.
20 menit sudah, Devin menghabiskan waktu di kamar mandi. Dia keluar dari kamar untuk menanyakan Ken pada Bi Leni.
" Bi, Ken dimana?. " Tanya Devin pada Bi Leni.
" Di Kamar nya Den. " Jawab Bi Leni.
Devin mengangguk, dan meninggalkan bi Leni yang sedang membereskan dapur.
Tokk.. Tokk..
Devin mengetok pintu kamar yang pernah di tempati Ken. Memegang handle pintu yang ternyata tidak di kunci.
Devin masuk dan melihat Ken yang sedang tertidur nyenyak.
Dia duduk di ranjang,dan memperhatikan wajah Ken saat tertidur. Wajah nya sangat tenang. Seperti tidak ada beban yang di alami nya.
Dev mengusap pipi Ken, dan membangun kan nya.
" Hei.. Wakeup. "
" Wakeup Kenzya. "
Ucap Devin yang hanya di hadiahi dengkuran dengan Ken.
Devin mendaratkan bibir nya pada bibir Ken dan mulai melumat nya. Sang empunya bibir yang sedang tertidur terbangun karena merasa tidurnya terganggu, dengan lumatan yang diberikan Devin.
Ken melotot, Dev yang melihat itu hanya tersenyum miring.
" Mas!!! Apa-Apaan sih. " Teriak Ken.
Devin tertawa.
" Siapa suruh kau susah di bangunin. Dan sekarang aku tau, cara membangun kan mu dengan cepat. " Ledek Devin.
" Dasar Mesum!! Gak sopan tau. " Ucap Ken sambil meletakkan kedua tangan nya di dada.
Devin tersenyum,dan mencubit pelan hidung Ken.
" Jangan marah sayang, kita kan sudah menikah. " Ucap Devin dengan seringaian nya.
Ken melotot-ti Devin.
" Awas ya!! " Ucap Ken memberi peringatan pertama.
" Sudah sana mandi. Sudah jam 5 sore nih. Kita sudah di tunggu tante Elena. " Ucap Devin.
Ken kaget mendengar omongan Devin. Ternyata dia sudah tidur selama 3 jam!!
" Aku tidur lama sekali. " Ucap Ken.
" Yaa, kau tidur seperti orang mati. " Ucap Devin meledek Ken.
Ken mencubit pinggang Devin.
" Sakit tau, sana mandi. " Ucap Devin merasa kesakitan karena di cubit Ken.
Ken bangun dari ranjang dan menuju kamar mandi.---
#20maret2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Romance" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...