Chapter 77

76 2 0
                                    

Devin telah sampai di Bandara Soekarno Hatta_Cengkareng. Ia akan langsung bertolak ke mansion nya untuk mengganti pakaiannya dengan yang lebih formal.

Devin di jemput dengan Gio, bodyguard yang stay di Jakarta. Melihat Gio di pintu pendatang, Devin menghampirinya.

" Silahkan Tuan " kata Gio, Devin mengangguk dan berjalan mendahului Gio.

Memasuki mobil yang sudah sangat ia kenal. Gio masuk dan mulai menjalankan mobil nya.

" Mau langsung ke kantor, Tuan? " tanya Gio dan melihat Devin melalui kaca.

Devin yang lagi memainkan ponsel nya langsung mengangkat wajahnya.

" Ke mansion dulu. " jawabnya.

Devin men-dial nomer Ken. Tapi tidak di angkat. Pikir Devin, Ken pasti tidak memegang ponsel nya.

Akhirnya, Devin mengetikkan pesan untuk Ken.

Devin

Aku sudah sampai Jakarta. Kalo kamu baca pesan ini, kabari aku ya.

Send.

Sesampainya di Mansion, Dev turun dan memasuki mansion.

" Selamat Datang kembali, Tuan " sapa Alifah yang menyambut Devin di depan pintu.

Devin tersenyum dan mengangguk.

" Tuan, Nona mana? " tanya Alifah.

Dev menengok ke arah Alifah.

" Tidak ikut. " jawab Devin singkat, dan Alifah undur diri.

Devin berjalan ke kamarnya, menaikki tangga. Dan bertemu bi Aci.

" Tuan, selamat datang lagi. Mana nona Ken? " sapa bi aci sekaligus menanyakan keberadaan Ken.

Devin tersenyum,

" Tidak ikut,Bi. Ken sedang mengandung. " jawab Devin.

Bi Aci tersenyum sumringah.

" Iya, kami disini sudah mengetahui kabar Bahwa Nona Ken sedang hamil. Semoga Ibu dan Baby nya sehat selalu. Amin. " ucap Bi Aci yang diangguki Devin.

" Amin " jawab Devin.

Devin melanjutkan jalannya menuju kamar. Saat sampai depan pintu kamar, ia membuka. Masuk, dan melihat sekeliling kamarnya. Masih sama.

Kamar nya tidak ada yang berubah. Masih sama keadaannya seperti ia tinggalkan dulu. Lebih bersih dan sangat wangi. Wangi nya masih khas sekali.

Bi Aci benar-benar menjaga ruangannya.

Devin merebahkan badannya di ranjang. Karena pegal duduk terus.

Mengambil ponsel nya dan mencoba menghubungi Andita.

" Hallo "
Sapaan dari seberang sana.

" Ada Ken? " tanya Dev To The Point.

" Ada. Tunggu. " jawab nya

Devin mengangguk, padahal jelas, di seberang sana tidak bisa melihat Dirinya yang menganggukkan kepalanya.

" Hallo, Mas " suara Ken terdengar di sana. Devin tersenyum

Never Alone (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang