Sudah seminggu dari acara ulang tahun Devin. Devin yang sangat perhatian, Devin yang bawel saat Ken tidak mau makan, dan Devin yang menggantikan popok Alen.
Sekarang mereka sedang berada di kamar, Devin ingin membuat planning untuk pindah dari Indonesia. Dia akan membicarakan ini pada Ken sekarang.
" Sayang, aku mau nanya deh " kata Devin memulai obrolannya.
Ken menengok, dan bertanya " Nanya apa ? "
Devin menatap Ken ragu-ragu.
" Kalo kita pindah ke Eropa, kamu mau gak? " tanya Devin dengan ragu.
" APA??!!! " teriak Ken kaget dengan pertanyaan Devin.
" Jangan teriak-teriak dong. Aku kaget tau. " Ucap Devin
" Iya aku juga kaget. Kenapa tiba-tiba kamu ngajak pindah ke Eropa? " kata Ken.
Devin berpikir sejenak, labil ingin melanjutkan pembicaraan atau tidak.
Lanjutkan saja lah, sudah tanggung. Batin Devin
" Iya, aku pengen kita tinggal di Eropa. Dan mengurus perusahaan Reivano company di sana. " jelas Devin.
Ken terdiam, dia tidak ingin meninggalkan negara yang telah membesarkan nya, ya karena Ken lahir di Itali tapi besar di Indonesia.
" Kalo kamu enggak mau, gak papa. " kata Devin akhirnya.
" Eeeh.. Kalo itu yang kamu mau, aku ikut aja,asal sama kamu. " kata Ken akhirnya.
Devin tersenyum,
" Dank u my sweetheart " ucap nya sambil mencium kening Ken.
" Kapan kita akan jalan? Dan dikota atau negara bagian manakah yang akan kita tinggali disana? " tanya Ken.
" Lusa kita akan jalan. Dan, kita akan tinggal di Vienna, Austria. " jawab Dev.
Ken menganggukan kepala mengerti.
" Tidak masalah,itu kota yang indah." kata Ken.
Dev tersenyum,
" Sangat indah dan aku dilahirkan disana. " ucap Dev.
Ken tersenyum,
" Kau sudah bilang ini ke mama? " tanya Ken.
" Jangan khawatir sayang, aku kesana karena perintah Papa. Tadi nya aku hanya akan sendiri kesana dan hanya 2 bulan lalu balik ke Indonesia. Tapi, mom menyuruh untuk tinggal disana saja sekalian memegang perusahaan disana. Dan sekalian honeymoon disana kata Mama. " jelas Devin.
Ken menganggukkan kepala seraya mengerti yang dijelaskan Dev.
Oekkk...oekk...oekk
Saat mereka sedang asik membicarakan kepindahan, suara Alen menangis membuat Dev dan Ken bangun dan menghampiri kamar Alen yang berada di sebelah kamar mereka melalui pintu penghubung.
" Mas, aku akan bikinin susu Alen ke bawah karena stock habis. Jadi, mas cek popok Alen lihat popok nya sudah penuh atau dia laper. " ucap Ken seraya meninggalkan Devin.
-
Kalian tau kan, Ken bersikeras untuk tidak memanggil jasa baby sitter untuk Alen. Karena Ken akan mengurus nya sendiri ya memang terkadang ada bantuan dari Alifah untuk menjaga sebentar saat mereka makan.Walaupun Alen bukan anak kandung mereka, mereka tetap menjaga,mengurus Alen dengan kasih sayang penuh dan sudah menganggap seperti anak yang lahir dari rahim Ken sendiri.
Ken datang dengan membawa susu yang sudah jadi,
" Popok nya tidak bocor, sayang. Dia haus. " kata Dev
Ken mengangguk dan mengambil Alen dari gendongan Dev seraya memberi nya susu.
Devin tersenyum melihat Ken begitu menyayangi Alen.
" Sebelum kita berangkat ke Vienna, kita harus menemui mom and dad. " kata Dev
Ken mengangguk dan tersenyum
---
Haiii
Akhirnya update
Maaf untuk keterlambatan update yang sangat" lambat
Ku kira awal tahun 2018 cerita ini kelar tapi ternyata cerita ini belum kelar" ehehe
Tapi gapapa
Jangan lupa vote dan comment ya
Segini dulu nanti next akn panjang, Inshaallah
Sorry for the typo.
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Romance" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...