Chapter 68

82 1 0
                                    

Kandungan Ken sudah jalan 5 bulan, ia tidak merasakan ngidam yang aneh, tetapi Devin lah yang selalu meminta atau menginginkan hal aneh. Seperti pada bulan pertama ia ingin memberikan Makeup, Gaun Untuk Ken. Dia terlalu menghamburkan uangnya.

Adalagi, dibulan kedua Devin yang mengalami Morning Sickness, Ken makin dibuat kewalahan mengurus big baby.

Dan kebiasaan baru Devin, ia selalu minta dibuatkan salad buah. Ken hanya menuruti saja, toh dia tidak keberatan sama sekali.

Emosi Devin juga jadi sulit terkendali, dia sering marah-marah dikantor,kata  Fica. Selalu meminta dibawakan makan siang, Ken tidak keberatan sama sekali, tapi lagi dia juga harus memikirkan baby yang ada didalam kandungannya.

Apalagi sekarang, Usia Alen sudah akan memasuki 1 Tahun beberapa hari lagi. Alen sangat pintar, ia sudah bisa berjalan walau masih sering jatuh. Dan tingkahnya sangat menggemaskan. Ken sangat menyayangi Alen. Bahkan Alen sudah bisa makan sendiri, walaupun masih harus dilihatin.

Hari-hari Ken makin indah. Devin yang berubah-ubah karena hormon hamil nya Ken, Devin yang mengalami. Devin yang marah saat Ken lari-larian mengejar Alen karena takut Alen jatuh.

Dan Devin sangat-sangat manja.

Seperti hari ini, karena weekend, pastinya mereka habiskan untuk bersama. Devin yang memeluk Ken sepanjang hari, dan Ken yang memarahi Devin karena dia jadi susah bergerak.

 Devin yang memeluk Ken sepanjang hari, dan Ken yang memarahi Devin karena dia jadi susah bergerak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Mas " panggil Ken,

"Hm.." cuman deheman yang Devin suarakan.

" Aku kepikiran buat bikin caffe deh " kata Ken yang membuat Devin langsung menatapnya,

" Untuk apa? " tanya Dev.

" Untuk Alen. Kamu tau kan? Alen bukan anak kandung kita, dan dia ga berhak pastinya dapet warisan dari kamu ataupun dari aku dan keluarga kita. Jadi aku mau buat caffe yang nantinya itu untuk Alen. " jelas Ken.

Devin hanya menganggukkan kepalanya seraya berpikir.

" Mau aku bantu?" tanya Devin.

Ken tersenyum,

" Enggak usah. Kamu juga jangan khawatir masalah uang. Aku ada tabungan, dan sepertinya cukup untuk bikin caffe. " ucap Ken meyakinkan Devin.

" Mau bikin caffe dimana? " tanya Devin lagi

" Sepertinya di Indonesia. Aku akan bicarakan ini sama Mama. Nanti biar mama yang handle, aku hanya dari sini aja mantaunya. " jelas Ken.

Devin mengangguk lagi,

" Kenapa bikin di Indonesia? " tanya Devin 'lagi'

Ken tersenyum, suami nya ini memang harus jelas kalo ingin membuat sesuatu. Jadi ia pasti akan terus bertanya.

" Aku punya feeling aja. Kalau kita pasti akan kembali ke Indonesia. Atau misalnya, Alen akan sekolah di Indonesia. Kan gak ada yang tau?. Lagipula, keluarga kita disana semua kan. " jelas Ken

Lagi-lagi Devin mengangguk.

" Yasudah, aku bantu juga ya? " kata Devin

Ken tersenyum, Devin tidak akan membiarkan Ken sendirian dalam apa yang ingin dia buat.

" Aku gak mau ngerepotin kamu,   Mas. " kata Ken

Devin menggeleng,

" Tidak ngerepotin, sayang. Alen juga anak ku. Mari kita buat kado satu tahun untuk Alen " kata Devin

Ken mengangguk,

" Terimakasih Mas " kata Ken seraya memeluk Devin.

Ken ingat, bahwa 2 hari lagi adalah Ulang Tahun Alen ke 1 tahun. Anak nya yang Cantik, Pintar dan Menggemaskan itu.

-

Ken bangun dari duduk nya untuk mengambil ponsel nya yang berada di atas nakas mencari nomer sang mama dan mendial nya.

" Hallo " Suara dari Sebrang sana mengintrupsi.

" Hallo mah, apa kabar? " tanya Ken.

" Baik sayang. Kamu disana apa kabar? "

" Baik juga Ma. "

" Ada apa telepon mama? Ada masalah? " tanya sang Mama.

Ken menggeleng,

" Tidak ma. Ken hanya butuh bantuan mama. " jawab Ken

" Bantuan apa sayang? Bilang aja ke mama. Pasti mama bantu. "

" Ken mau bikin Caffe mah di Jakarta. Caffe untuk Alen. " kata Ken.

" Jadi apa yang bisa mama bantu, sayang? " tanya sang mama untuk memperjelas.

" Minta tolong mama, untuk urusin semuanya. Dari mulai cari tempat yang strategis, furniture nya, karyawan nya. " Ken menjelaskan satu persatu.

" Oh mama mengerti. Yasudah, nanti akan mama handle semuanya. Kamu tinggal kirim aja mau bagaimana caffe nya nanti. Dan mau menu apa aja yang ada di caffe nya. " kata sang Mama.

" Iya ma, dan uangnya, aku akan transfer in ke mama ya. "

" Iya sayang "

" Makasih banyak untuk semuanya mah. " kata Ken sebelum menutup panggilan itu.

" Abis telepon dengan siapa? " tanya Dev saat masuk kamar dengan alen yang berada digendongannya.

" Sama mama. Ngurusin caffe " jawab Ken.

Devin menganggukkan kepala nya mengerti.

Menaro Alen di ranjang dan kembali bercanda dengan Alen. Ken yang melihatnya, tersenyum, seraya mengelus perutnya.

Tidak terasa, Alen akan berusia satu tahun. Waktu cepat sekali berlalu nya.  Ken akan membuat acara kecil-kecil an nanti

  Ken akan membuat acara kecil-kecil an nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


--
Hello gais

Kembali update

Hehehe,

Makasi loh udh baca cerita ini

Jangan lupa vote dan comment ya biar aku bisa update terusterusan

Makasih

#9Nov2019

Maaf kalo typo bertebaran!!!

Foto diambil dari Pinterest.

Never Alone (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang