Lampu ruang operasi berubah. Tandanya, operasi telah selesai dilaksanakan. Dokter keluar dari ruangan operasi yang membuat Devin bangun dan menghampiri.
" Bagaimana dok? " tanya Devin
Dokter nya menghela nafas,
" Bayi nya selamat. Dia laki-laki. Tapi..... " ucap sang dokter menggantung.
Muka Devin berubah, tadi menghembuskan nafas lega sekarang jantungnya berpacu lebih cepat.
" Tapi apa Dok? " tanya Devin tidak sabaran
" Kita para tim medis, sudah melakukan yang terbaik. Menyelamatkan keduanya. Tapi, istri Anda tidak sadarkan diri setelah melihat prince kecilnya dengan sempurna dan selamat. " jelas sang dokter yang langsung membuat tubuh Devin seketika lunglai. Adam terkesiap menahan badan Devin agar tidak jatuh.
" Gak..mungkin " ucap Devin lemas.
" Tuan, nona pasti kuat. Ia pasti akan bangun. " kata Adam menguatkan..
Adam membawa Devin untuk duduk. Mengelus punggung nya.
" Adam.. Apa saya tidak pantas untuk bahagia? " tanya Devin dengan pandangan mata yang kosong.
Ia tidak menangis. Tapi itu yang membuat nya semakin sakit dari menangis.
" Tuan, setiap orang pantas untuk bahagia. Begitu juga dengan Anda, Tuan. " kata Adam
Devin mengangguk, rasanya ia akan kehilangan separuh dari hidup nya. Bagaimana ia bisa melanjutkan hidup nya? Sedangkan sang tujuan mempermainkan hidupnya?
Apa yang bisa ia lakukan? Selain menunggu sang tujuan kembali untuk melanjutkan hidup nya?
Takdir seakan mempermainkan. Tapi ketahuilan, Tuhan selalu punya cara untuk menentukan yang terbaik.
Dekati Tuhan, dan ia akan kasih kamu jalan yang benar untuk tujuan hidup mu.
Hidup akan terus berlanjut, jangan biarkan ini terbuang sia-sia. Maka, untuk saat ini yang terbaik adalah ikhlas.
--
Devin mengunjungi Baby Room untuk melihat anaknya. Melihat melalui kaca transparan sebelum masuk begitu dekat. Ia meletakkan tangan di kaca itu, menangis.
Hati nya menangis. Bisa kah ia tahan?
Berjalan untuk lebih dekat melihat anak pertama nya.
Dia sangat ganteng.
Devin yakin, apabila Ken sadar, ia akan cemburu melihat ini. Karena putra pertamanya benar-benar mirip Devin.
Devin tersenyum, ia sudah tau nama yang akan dia berikan untuk anak laki-laki pertamanya.
Greyson Remington Reivano
Vienna, March, 10 2020.Ken yang sepenuhnya memilih nama itu. Yang artinya, ketekunan, kekuatan, kesetiaan, kemenangan dan kedamaian.
Itu arti dari masing-masing kata. Nama yang sangat baik tentunya yang sudah disiapkan. Semoga ia bisa menjadi anak yang sesuai dengan arti namanya.
Devin keluar dari ruangan baby. Ia berjalan kembali ke ruang tunggu operasi. Karena tadi, sebelum ke ruang baby Ken belum dipindahkan ke ruang lainnya.
" Adam, mau kemana? " tanya Devin yang melihat Adam menghampiri nya.
Adam tersenyum,
" Nona sudah dipindahkan ke ruang ICU VVIP, Tuan. " jawab Adam.
Devin mengangguk. Sebelum nya ia harus bicara dengan dokter yang menangani Kenzya.
Mengetuk ruangan yang terdapat kayu berukiran nama. Dan masuk.
" Pak Devin, silahkan duduk. " Devin mengangguk dan duduk.
" Ada yang bisa saya bantu, pak? " tanya sang dokter setelah Devin duduk di hadapannya.
" Dok, bagaimana keadaan Kenzya sebenarnya? " tanya Devin.
Dokter itu tersenyum,
" Saya melihat ada tanda kalau ia terjatuh sebelum dibawa kesini pak. Bukankah? Istri bapak sendiri sudah menentukan ingin melahirkan seperti apa? Tapi Tuhan punya rencana lain. Dia sangat sangat lemah. Kondisinya benar-benar tidak memungkinkan. Yang membuat saya bertanya pada bapak sebelum memulai operasi. Siapa yang akan dipertahankan? Tapi, saya sendiri sebagai dokter ingin yang terbaik untuk pasien saya. Saya memang memberikan pertanyaan itu, tapi saya akan selalu mengedepankan usaha saya dan tim medis lainnya. Di dalam ruangan pun kita berdoa, meminta yang terbaik agar semuanya selamat. Benar, bayi nya selamat dan sehat. Bahkan dia sangat ganteng. Dan kondisi ibu nya makin melemah. " jelas dokter yang melihat perubahan wajah Devin.
Devin meneteskan air matanya,
" Mangkanya yang kita sama-sama tau disini. Kita semua sudah berusaha, tapi Tuhan punya rencana yang lain. Kita tidak bisa memastikan kapan pasien akan sadar dari koma nya. Saya beserta tim medis sangat berharap bantuan alat di tubuhnya bisa mempertahankan nya untuk tetap hidup. Maka saya selaku dokter ingin bertanya bagaimana kedepannya? Apa tetap hidup dengan bantuan alat medis? Atau mencabut semua alat medis dan.. "
" Dan apa dok? " tanya Devin tidak sabar
" Dan kita akan kehilangan pasien untuk selama-lamanya. " kata sang dokter.
Hidup Devin semakin hancur. Apa ia sanggup?
" Dok, saya mohon dengan sangat. Jangan melepas alat bantu hidup itu. Biarkan dia tetap hidup dok. Saya yakin, dia akan kembali. Hanya butuh waktu untuk dia kembali. " kata Devin dengan pasti.
Dokter itu tersenyum, dan mengangguk.
" Saya tau itu pasti akan menjadi keputusan bapak sebagai suami. " ucap nya.
" Terimakasih dok, Maaf mengganggu. " kata Devin dan pergi dari ruangan dokter.
---
Hello
Wahhh bentar lagi tamat woi wwkwk seneng bangetttt
Vote dulu
Comment
Hehehe thx gaiss
Staysafe yaaaa
See you
#24032020
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Romance" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...